Monthly Archives: April 2011

ASEAN Tuntaskan Penyelesaian Konflik Kamboja-Thailand

Belum lagi keputusan Pertemuan Informal Menlu ASEAN di Jakarta pada tanggal 22 Februari 2011 lalu sepenuhnya dilaksanakan, pertempuran kembali meletus di perbatasan Thailand dan Kamboja pada Jumat 22 April 2011. Dalam pertempuran sejak hari Jumat tersebut, diperkirakan 11  orang tewas dan beberapa lainnya luka-luka.

Ketika bentrokan bersenjata kembali mencuat, seperti biasa, kedua belah pihak segera saling tuding mengenai siapa yang terlebih dahulu melakukan penyerangan. Menteri Pertahanan Kamboja menuduh bahwa Thailand melakukan serangan menggunakan peluru 75 dan 100 mm berisi gas beracun untuk menguasai candi Tamone dan Ta Krabei di wilayah Kamboja.  Sementara Perdana Menteri Thailand, Abhisit Vejjajiva, menuduh Kamboja mencoba menginternasionalisasi konflik kedua negara. Thailand bersikeras bahwa perundingan bilateral merupakan langkah yang tepat untuk memulihkan perdamaian dan keterlibatan pihak luar tidak diperlukan.

Tintin di Museum Herge

Waktu menunjukkan pukul 7 pagi ketika saya bergegas meninggalkan penginapan di hotel Corel Scheveningen, menuju Stasiun Kereta Holland Spoor, Den Haag, menggunakan tram bernomor 9. Dinginnya pagi masih terasa menusuk meski saya telah mengenakan sweater dan jaket kulit yang cukup tebal.

Tidak sampai 20 menit, saya pun telah tiba di Stasiun Kereta Holland Spoor. Segera saya menuju loket penjualan tiket internasional untuk mendapatkan tiket perjalanan yang paling pagi ke Brussels, Belgia. Setelah mengantri sejenak, saya pun tiba di depan loket. Seorang wanita setengah tua penjaga loket segera menyapa saya dalam bahasa Belanda. Setelah membalas sapaan dalam bahasa Belanda ala kadarnya, saya pun mengemukakan keinginan saya untuk mendapatkan tiket ke Brussel dengan harga tiket yang paling murah.

Promosi ASEAN di Belanda

“Ya, this is ASEAN. I mentioned in my opening remarks” seru Diplomat Senior dan Mantan Menteri Pertahanan Belanda Willem Van Eekelen ketika mengunjungi anjungan “ASEAN Corner” Direktorat Jenderal Kerjasama ASEAN Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Ditjen KSA Kemenlu RI) di Pasar Malam Indonesia (PMI) di Den Haag yang berlangsung dari tanggal 1 s/d 7 April 2011.

Kedatangan Van Eekelen disambut hangat oleh Staf Ditjen KSA yang bertugas. Di anjungan berukuran 3X6 meter ini Van Eekelen melihat-lihat benda-benda yang dijadikan alat promosi mengenai ASEAN seperti buku-buku ASEAN, pin. pembatas buku, sticker dan pulpen. Usai melihat-lihat benda pameran, Van Eekelen pun berfoto bersama di depan dinding ASEAN Corner yang sudah disiapkan untuk para pengunjung yang ingin berfoto.

KBRI Gelar Pasar Malam Indonesia 2011

“Selamat datang khusus kepada semua hadirin yang sudah dating dari jauh”, demikian disampaikan Willem Frederick Van Eekelen, Diplomat Senior dan Mantan Menteri Pertahanan Belanda, dalam bahasa Indonesia yang terpatah-patah ketika mengawali sambutan pembukaan di acara Pasar Malam Indonesia (PMI) 2011 di alun-alun kota Den Haag, Malieveld, 1 April 2011. Karena begitu semangatnya, kata “datang” pun diucapkan “dating” oleh Van Eekelen.

Selanjutnya dalam bahasa Inggris, Van Eekelen mengemukakan kekagumannya terhadap penyelenggaraan PMI dan upaya Indonesia menjadi salah satu bangsa terkemuka di dunia melalui motto “unity in diversity”. Menurutnya, apa yang telah dicapai bangsa Indonesia bukanlah hal yang mudah. Namun, Indonesia telah membuktikan kemampuannya dalam mengatasi masalah dan memelihara kesatuan. Indonesia telah membuktikan dapat mengelola perbedaan dan menunjukkan bahwa perbedaan bukanlah hal yang perlu dihindari. “Suatu prestasi yang mengesankan”, puji Van Eekelen (kali ini dalam bahasa Indonesia) kepada sekitar 500 orang undangan yang memenuhi ruangan pertemuan. Tampak hadir dalam acara pembukaan antara lain mantan Menteri Luar Negeri Belanda, Bernard Bolt, dan Mantan Duta Besar RI untuk Belanda, J.E. Habibie, serta sejumlah pejabat dan tokoh masyarakat.