Monthly Archives: September 2011

China Luncurkan Modul Stasiun Ruang Angkasa

Dua hari menjelang liburan panjang memperingati Hari Nasional RRC ke-62 yang jatuh tanggal 1 Oktober 2011, Badan Antariksa China meluncurkan modul laboratorium stasiun ruang angkasa pertama yang diberi nama Tiangong-1 (artinya Istana Surgawi) pada 29 September 2011 sekitar pukul 20.00 waktu setempat.

Modul Tiangong-1 seberat 8.5 ton dan panjang 10.4 meter serta berdiameter 3.35 diluncurkan dengan mengggunakan roket Long March-2FT1 dari Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan, Gurun Gobi, Barat Laut China. Tujuan peluncuran adalah sebagai langkah awal dari serangkaian uji coba pembangunan stasiun ruang angkasa China. Kesuksesan Tiangong-1 akan disusul dengan misi pengiriman modul stasiun ruang angkasa berikutnya menggunakan pesawat ruang angkasa tanpa awak Shenzhou-8 pada November 2011, dilanjutkan Shenzhou-9 dan Shenzho-10 pada 2012.

Dari Resepsi Diplomatik ke Penanggulangan Kemiskinan

Sebagai rangkaian HUT ke-66 Kemerdekaan RI. KBRI Beijing menggelar resepsi diplomatik pada tanggal 14 September 2011 di hotel Grand Millenium Beijing. Hadir sebagai tamu undangan adalah anggota korps diplomatik dan mitra KBRI Beijing dari kalangan pejabat Pemerintah RRC, kalangan dunia usaha, akademisi, jurnalis dan perwakilan masyarakat Indonesia di Beijing. Hadir sebagai tamu kehormatan adalah Asisten Menteri Luar Negeri RRT Liu Zhenmin dan Utusan Khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk Penanggulangan Kemiskinan, H.S. Dillon.

Acara diawali dengan sambutan Duta Besar RI untuk RRC dan Mongolia Imron Cotan. Duta Besar Imron Cotan antara lain menyatakan kegembiraannya bahwa selama 60 tahun hubungan bilateral Indonesia-RRC, hubungan kedua negara terus mengalami peningkatan, dimana tahun 2010 dinilai sebagai titik puncak dalam hubungan kedua negara. 

Welcome To Beijing

Alhamdullilah, setelah menempuh penerbangan sekitar 10 jam dari Jakarta, kami sekeluarga tiba di Beijing pada tanggal 8 September 2011 pukul 12.30 waktu setempat. Pesawat Cathay Pacific yang kami tumpangi mendarat mulus di Terminal 1 Beijing Capital International Airport (BCIA). Dengan menggunakan kereta listrik kami kemudian menuju terminal 3 untuk menyelesaikan urusan imigrasi dan pengambilan bagasi, Selesai dengan urusan keimigrasian dan bagasi di terminal 3, kami pun segera bergegas ke luar bandara. Di pintu kedatangan terlihat petugas protokol KBRI sudah menunggu kedatangan kami.

Tanpa menunggu lama, kami segera meninggalkan BCIA yang megah menuju pusat kota Beijing. Cuaca terlihat begitu cerah dengan suhu berkisar 19 derajat Celcius, cukup sejuk dibandingkan suhu Jakarta yang berkisat 31 derajat Celcius. Mobil yang kami tumpangi pun segera menembus jalan tol yang menghubungkan bandara ke pusat kota. Arus lalu lintras terlihat ramai lancar. Dan meski namanya jalan tol, pengguna jalan tidak dikenakan pungutan apapun alias gratis untuk melewatinya.

Sensasi Grombyang Pemalang

Bagi para pemudik yang melintas jalur Utara, Kabupaten Pemalang tentulah bukan suatu daerah yang asing.  Terletak di antara Tegal dan Pekalongan,  Kabupaten Pemalang menjadi daerah yang wajib dilewati pemudik ke Semarang dan sekitarnya. Dan melewati Pemalang sepertinya terasa kurang pas jika tidak merasakan sensasi goyangan khas Pemalang lewat sajian kuliner bernama Grombyang.

Dari namanya, kuliner Grombyang terdengar unik. Nama tersebut diambil dari bahasa Jawa “grombyang-grombyang” yang berarti bergoyang-goyang, hal ini merujuk pada penyajian kuliner tersebut dimana kuahnya yang melimpah terlihat bergoyang-goyang saat disajikan. Sama seperti namanya, komposisi  kuliner Grombyang juga unik karena menggunakan bahan baku utama berupa daging kerbau tulang muda yang dipotong tipis-tipis.