Monthly Archives: November 2014

Pembatasan Kendaraan Bermotor Roda 2 di Beijing

motorcycle beijingKebijakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI untuk melarangan pengguna kendaraan bermotor roda dua melintas di Kawasan Bundaran HI hingga Medan Merdeka Barat, Jakarta ramai menjadi pro kontra. Ada yang mendukung karena kebijakan Pemprov DKI tersebut bisa membuat tertib dan lalu lintas tak semrawut. Ada yang menolak dengan mengatakan bahwa pelarangan motor masuk area sudirman thamrin itu bukan solusi tepat, karena sumber utama kemacetan adalah jumlah mobil dan motor yang meningkat terus secara pesat.

Di tengah pro dan kontra tersebut, sebagai perbandingan, ada baiknya kita melihat kebijakan yang diambil di kota-kota lain, misalnya di Beijing, dalam mengatasi kemacetan. Ibu kota Tiongkok yang memiliki luas 16.801 km2 ini (Jakarta hanya 740,3 km2) dan penduduk sekitar 21 juta jiwa serta jumlah kendaraan hingga akhir 2012 berjumlah sekitar 5,2 juta (data dari Beijing Traffic Management Bureau).

Dengan alasan untuk mengurangi pencemaran udara dan kemacetan lalu lintas, Pemerintah Kota Beijing melakukan pembatasan plat kendaraan bermotor sejak tahun 2011 dengan hanya mengeluarkan plat nomor kendaraan baru sebanyak 240.000 setiap tahunnya atau 20.000 per bulan. Nomor-nomor baru tersebut diberikan kepada pemohon kendaraan bermotor dengan sistem lotere dan tidak dapat dialihkan kepada pemohon lain. Jika nomor yang sudah didapat melalui lotere tidak dipergunakan dalam waktu 3 bulan maka nomor tersebut otomatis hangus. Dengan kebijakan tersebut Pemerintah Kota Beijing menargetkan jumlah kendaraan di Beijing pada tahun 2017 tidak lebih dari 6 juta.

Pahlawan Kesiangan

accidental heroesPernah nonton Accidental Heroes yang dibintangi Dustin Hoffman dan Andy Garcia? Film buatan tahun 1992 yang bercerita tentang 2 orang penjahatl kelas teri yang menjadi sosok seorang pahlawan setelah menolong penumpang sebuah pesawat terbang yang terperosok saat melakukan pendaratan darurat. Salah seorang penumpang yang berhasil diselamatkan adalah reporter TV yang kemudian menyebarluaskan berita ini, termasuk tindakan penyelamatan yang dilakukan Berni Laffante (diperankan Dustin Hoffman). Saat kejadian, karena gelap sang reporter tidak mengenali sosok Berni yang buru-buru meninggalkan pesawat setelah regu penyelamat tiba di lokasi kecelakaan. Berni sendiri buru-buru meninggalkan pesawat karena takut tindakannya mencuri dan mengambil barang penumpang diketahui orang lain. Pada saat meninggalkan pesawat, secara tidak sengaja salah satu sepatunya lepas dan tertinggal di dekat reruntuhan pesawat.

Sang reporter (diperankan oleh Geena Davies) kemudian berupaya menemukan sosok Berni untuk mengucapkan terima kasih dan memberikan sejumlah uang sebagai bentuk penghargaan. Bak dongeng Cinderella, pencarian dilakukan dengan mengumumkannya di televisi danĀ  sebelah sepatu Berni yang tanpa sengaja tertinggal di lokasi kejadian. Cerita akan berakhir disini kalau saja Berni menyimpan sepatu yang sebelahnya dan mengakui bahwa dialah yang menolong para penumpang. Sayang Berni membuang sebelah sepatu tersebut, yang kemudian dipungut rekannya sendiri sesama penjahat kelas teri John Bubber (dimainkan Andy Garcia). Berbekal sebelah sepatu dan cerita penyelamatan yang didengarnya sendiri dari Berni, John kemudian mengaku sebagai pahlawan yang menyelamatkan penumpang. Celakanya, pada saat yang bersamaan, Berni justru baru ditangkap polisi karena kedapatan mencuri. Akibatnya Berni cuma bisa meracau dari balik jeruji ketika menyaksikan penayangan berita di televisi yang berisi pengakuan John dan cerita fiktifnya menyelamatkan penumpang pesawat.

Berkat pemberitaan di televisi dan berbagai media massa, John kemudian tampil sebagai sosok seorang pahlawan yang tanpa pamrih menolong para korban. Ketika Berni akhirnya keluar dari penjara dan mengaku bahwa dialah yang sebenarnya menolong para penumpang pesawat, tentu saja banyak orang yang tidak mempercayainya. Apalagi Berni dikenal sebagai seorang penjahat dan baru saja keluar dari penjara.

Menanti Diplomasi Poros Maritim Indonesia

Jokowi tiba di BeijingSabtu (8 November 2014) untuk pertama kalinya Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai kepala negara RI melakukan lawatan ke luar negeri dalam rangka menghadiri KTT APEC di Beijing. Menggunakan pesawat kepresidenan, Presiden Jokowi tiba di Beijing pada pukul 5 sore waktu setempat.

Sejumlah kegiatan telah menanti Presiden Jokowi, mulai dari pertemuan APEC itu sendiri hingga pertemuan bilateral dengan sejumlah pemimpin negara seperti Tiongkok, Jepang, AS dan Rusia. Selain itu Presiden Jokowi juga dijadwalkan untuk mengunjungi pelabuhan dan pembangkit listrik di Tianjin serta memberikan sambutan di acara APEC CEO Summit dan Forum Bisnis Indonesia-Tiongkok.

Dari sejumlah isu yang dibahas dalam rangkaian pertemuan APEC tersebut di atas, salah satu hal yang ditunggu adalah penyampaian visi dan misi Presiden Jokowi mengenai pembentukan poros maritim global yang dikaitkan dengan kerjasama maritim di kawasan yang lebih terintegrasi, berkelanjutan dan saling menguntungkan.

Filosofi Sepiring Ifumie

ifumieSiapa yang tidak mengenal hidangan berbahan dasar gandum yang disebut mie? Hampir setiap orang pasti pernah mengkonsumsinya. Nah dari sekian makanan berbahan dasar mie, salah satu yang menjadi favorit saya adalah ifumie yaitu mie kering dan renyah berbentuk sarang burung yang disiram dengan kuah kental berisi sayuran, ayam, udang dan daging.

Saya sangat menikmati Ifumie ini karena mienya yang kering ketika disiram kuah kental terasa sekali kekenyalannya dan cita rasa kuah yang meresap ke dalam mie meninggalkan kenikmatan luar biasa di lidah, belum lagi jika kuah kental dan gurih tersebut berisi topping sayuran bercampur daging ayam, udang atau daging sapi. Karenanya tidak mengherankan jika ada kesempatan saya akan senantiasa memilih ifumie sebagai salah satu menu makan siang.

Dan berawal dari perbincangan mengenai ifumie ini saya pun penasaran untuk mengetahui asal usul dan makna mie bagi masyarakat Tiongkok, termasuk ifumie. Dari penelusuran dan perbincangan dengan beberapa teman diketahui ternyata menurut sejarahnya, mie atau bakmie di Tiongkok pertama kali dikonsumsi sekitar 206 SM pada jamannya pemerintahan Dinasti Han. Pada waktu itu bentuk mie yang terbuat dari tepung gandum masih berbentuk persegi dan lembaran panjang sedikit lebih tebal dari kulit pangsit, atau berbentuk lonjoran panjang. Cara pemasakannya cukup dicelupakan ke dalam air mendidih, lalu diangkat dan dimakan bersama dengan kuah yang telah dibumbui dengan bumbu-bumbu rempah yang khas.