Monthly Archives: December 2014

Wisata Kuliner Nusantara di Beijing

IMG_20141226_123102Menghadiri acara open house yang diadakan beberapa rekan di Beijing, bukan saja berkesempatan untuk mempererat tali silahturahmi antara sesama warga Indonesia di perantauan khususnya antar teman sekantor tetapi juga berkesempatan untuk berwisata kuliner mencicipi aneka masakan khas Nusantara atau tanah air.

Makanan khas tanah air disini adalah bukan sekedar masakan Indonesia yang muncul sehari-hari di rumah seperti nasi goreng, sate, sop ayam dan sebagainya tetapi makanan daerah tertentu atau makanan yang hanya sesekali muncul saat acara tertentu, contohnya empek-empek, siomay dan ikan dabu-dabu.

Baiklah kita telusuri satu-satu persatu makanan khas Nusantara yang dihidangkan tuan rumah  selama 3 hari terakhir open house yang diadakan beberapa warga Indonesia dalam rangka  memperingati Natal 2015.

Natal Dengan Karateristik Tiongkok

IMG_20141220_211600Ada satu masa dimana perayaan Natal menjadi suatu kegiatan terlarang di Tiongkok. Namun dalam beberapa tahun terakhir ini perayaan Natal di negari yang menganut paham sosialis komunis dengan sebagian besar warganya atheis justru memperlihatkan tren peningkatan yang semakin semarak.

Kesemarakan Natal di Tiongkok tampak dari keramaian di pusat-pusat perbelanjaan, restoran dan tempat-tempat hiburan yang penuh dengan pernak-pernik Natal mulai dari Santa Klaus dengan rusa dan kereta luncurnya plus saxophone hingga pohon Natal raksasa untuk menarik pengunjung berbelanja dan membuka dompetnya lebar-lebar. Kaca-kaca toko dihiasi dengan gambar pohon natal, bunga, dan pita warna warni sementara lagu “jingle bell” berkumandang di udara.

Sosok Santa Klaus mendadak menjelma menjadi tenaga pemasaran kelas wahid yang hadir di pusat-pusat perbelanjaan guna membujuk para pengunjung untuk berbelanja. Sosok Santa Klaus tersebut antara lain menjelma dalam diri pramuniaga toko yang siap menyambut para pengunjung pusat perbelanjaan dengan penuh keceriaan dan kehangatan.

7 Perilaku Buruk Berlalu-lintas di Tiongkok

lalu lintas BeijingSejalan dengan pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang sedemikian pesat, tingkat kemakmuran masyarakat di negeri berpenduduk 1,3 milyar ini juga meningkat pesat. Peningkatan kemakmuran tersebut antara lain tercermin dari peningkatan jumlah penggunaan kendaraan bermotor dari tahun ke tahun. Data Kementerian Keamanan Umum RRT menyebutkan bahwa pada 2013 terdapat sekitar 240 juta kendaraan di Tiongkok, dengan penambahan kendaraan baru sebanyak 15 juta per tahunnya.

Akibat peningkatan jumlah kendaraan bermotor yang sedemikian pesat, meski diikuti dengan penambahan jalan raya dan fasilitas transportasi umum, pada gilirannya menimbulkan kemacetan lalu lintas di sebagian besar jalan raya di kota-kota besar di Tiongkok seperti seperti Beijing, Shanghai, Guang Zhou dan Chengdu. Macet di samping disebabkan oleh tidak seimbangnya jumlah panjang jalan dengan banyaknya kendaraan, juga disebabkan antara lain oleh terjadinya kecelakaan dan perilaku berlalu-lintas yang buruk dari para pengguna jalan raya seperti menghentikan kendaraan tidak pada tempatnya atau menyerobot jalur kendaraan lain.

Dari beberapa kajian diketahui bahwa perilaku buruk berlalulintas masyarakat di Tiongkok tidak terlepas dari sikap yang tidak mau mengalah di kalangan masyarakat Tiongkok, yang dikenal sebagai perilaku “mendahului”. Perilaku tersebut dibawa ke jalan raya oleh para pengguna lalu lintas, tidak peduli mereka orang kaya yang mengendarai mobile mewah, sopir taksi ataupun pejalan kaki, perilakunya memiliki kesamaan yaitu selalu ingin mendahului yang lain.

Pemanfaatan SIngkong di Tiongkok

singkong cassavaDi tengah ramainya tanggapan masyarakat, terutama PNS, terhadap instruksi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi agar aparat instansi pemerintah menyediakan makanan lokal dari hasil tani, semisal singkong, dalam rapat-rapat yang dilakukan, mencuat kembali berita-berita lama yang menyebutkan bahwa Indonesia ternyata mengimpor singkong sepanjang tahun 2012. Pada tahun tersebut impor singkong Indonesia tercatat 13,3 ribu ton atau senilai US$ 3,4 juta. Dari jumlah tersebut, sebanyak 5.057 ton singkong berasal China dengan nilai US$ 1,3 juta.

Pengongtrasan ini tentu saja memancing komentar-komentar baru. Singkong yang selama ini identik dengan produk lokal ternyata sebagian adalah produk impor. Dan karenanya ada yang kemudian memandang bahwa kebijakan tersebut merupakan langkah untuk lebih membuka kran impor dibanding sebagai upaya menggairahkan petani untuk lebih banyak menanam buah-buahan lokal seperti ubi dan singkong. Terlebih kebijakan untuk mengkonsumsi singkong dan tanaman lokal lainnya tidak diikuti dengan pernyataan mengenai kebijakan dari kementerian terkait mengenai pengelolaan penanaman singkong dan umbi-umbi lainnya.

Terlepas dari pro kontra surat edaran menteri, saya tersenyum geli melihat ternyata salah satu negara pengekspor singkong ke Indonesia adalah Tiongkok?. Keheranan saya didasari kenyataan bahwa sebagai orang yang tinggal di Beijing dan sehari-hari terbiasa mengkonsumsi makanan lokal dan sering blusukan ke pasar-pasar tradisional, saya jarang melihat pedagang menjual singkong, beda dengan ubi dan jagung yang banyak dijual di pasar-pasar di Beijing. Sulitnya mendapatkan singkong di Beijing juga beralasan mengingat singkong bukanlah makanan pokok masyarakat di Tiongkok seperti halnya gandum dan beras.

Tiananmen Tempo Dulu dan Kini

_DSC0872Tiananmen atau “Pintu Gerbang Surga yang Damai” yang terletak di Chang An Dajie (Jalan raya Chang An) adalah salah satu bangunan bersejarah dan terkemuka di Beijing. Bangunan ini pertama kali dibangun pada tahun 1420 pada masa Dinasti Ming. Bangunan yang dikenal sebagai salah satu pintu masuk ke Istana Terlarang (Forbidden City)sekarang ini dijadikan salah satu simbol nasional RRT. Di tengah bangunan dipasang foto besar Mao Zedong yang selalu diperbarui setiap menjelang peringatan berdirinya RRT pada 1 Oktober. Di kiri kanan foto terdapat tulisan putih dalam bahasa Mandarin yang berarti harfiah “Berjayalah selamanya Republik Rakyat Tiongkok” dan “Berjayalah selamanya persatuan dunia”.

Melihat pemandangan Tiananmen saat ini, banyak orang yang tidak mengira bahwa pada tahun 1940an situasinya sangat berbeda dengan sekarang ini,  kumuh dan kotor. Namun sejak Tiongkok menjadi negara modern, salah satu simbol ibu kota ini terus dipercantik, bahkan termasuk jalan rayanya yang sekarang memiliki luas sekitar 80 meter.

Pemandangan di depan Beijing Gate pun tidak lagi dipenuhi ribuan pengendara sepeda seperti pada tahun 1970an atau 1980an. Pada saat ini sepeda merupakan kendaraan mewah bagi masyarakat umum. Kini sepeda telah berganti dengan berbagai jenis kendaraan mewah keluaran terbaru.

Foto-foto di bawah ini seolah memperlihatkan bagaimana Beijing berubah 360 derajat, dari kota yang kumuh menjadi kota yang cantik.

8 Fakta Dasar Mengenai Tiongkok Yang Harus Anda Ketahui

september_global_world_wildlife_fund_01Republik Rakyat Tiongkok atau biasa disebut sebagai Tiongkok merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia. Saat ini Tiongkok tumbuh dan berkembang sedemikian sehingga menjadi negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia. Pertumbuhan dan perkembangan Tiongkok ini banyak menarik perhatian dunia internasional dan banyak yang memperkirakan bahwa Tiongkok suatu saat akan menjadi negara raksasa terbesar dunia menggantikan AS.

Di tengah pertumbuhan yang sedemikian pesat tersebut, ternyata tidak banyak hal yang diketahui masyarakat dunia, khususnya Indonesia. Berikut beberapa fakta dasar yang menarik untuk diketahui tentang Tiongkok:

1. Bentuk Pemerintahan di Tiongkok
Secara resmi Tiongkok adalah negara dengan pemerintahan berbentuk Republik dengan satu partai yang berkuasa yaitu Partai Komunis Tiongkok. Struktur politik politik di Tiongkok cukup unik dan rumit, namun intinya pemerintah memiliki kekuasaan penuh untuk mengontrol semua kegiatan.

2. Ibukota Tiongkok
Ibukota Tiongkok adalah Beijing yang berpenduduk lebih dari 12 juta jiwa. Beijing adalah kota terpadat kedua penduduknya setelah Shanghai (16 juta jiwa). Beijing merupakan kota kuno yang dipandang sebagai pusat kebudayaan.

3. Jumlah penduduk Tiongkok
Sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia, saat ini penduduk Tiongkok berjumlah sekitar 1,35 milyar jiwa. Penduduk Tiongkok tersebut merupakan perpaduan dari beberapa etnis, budaya dan ekonomi yang berbeda-beda.