Monthly Archives: February 2015

Reformasi Sepak Bola Tiongkok

_81284963_china-football_getty“Tiongkok mesti melatih bayi jika ingin negeri ini sukses dalam sepakbola dan menjadi salah satu yang terbaik dalam sepakbola adalah keinginan yang sangat menggebu-gebu dari seluruh anggota masyarakat,” demikian dikemukan Presiden Xi Jinping ketika memberikan persetujuan pemerintah terhadap “Rencana Reformasi Sepakbola” Tiongkok pada pertemuan Komite Nasional  Chinese People’s Political Consultative Conference (CPPCC) Jumat lalu (27/02/2015), suatu pertemuan badan penasihat tertinggi Tiongkok ang beranggotakan seluruh pemimpin puncak Tiongkok yang biasanya lebih banyak membahas isu-isu ekonomi dari pada olah raga.

Untuk itu melalui “Rencana Reformasi Sepakbola” diharapkan sepak bola Tiongkok meningkat pesat menjadi salah satu tim sepak bola terbaik di dunia dan menjadikan sepak bola sebagai olah raga utama di Tiongkok. Dan seperti dikatakan Presiden Xi ada tiga impian masyarakat Tiongkok di sepak bola yaitu “Tiongkok lolos ke kualifikasi Piala Dunia, menjadi tuan rumah dan menjadi juara dunia”.

Sejauh ini  prestasi sepakbola Tiongkok memang masih memalukan masyarakat karena penampilannya yang buruk. Tim sepak bola nasional Tiongkok saat ini masih menduduki ranking 82 dunia. Dan meskipun pernah lolos sekali ke Piala Dunia 2002 di Jepang dan Korea Selatan, namun dalam kesempatan 3 kali bertanding di babak group semuanya berakhir dengan kekalahan tanpa pemainnya pernah mencetak satu gol pun. Sementara di tingkat Asia, prestasi terbaiknya adalah lolos ke babak perdelapan final Piala Asia 2015 sebelum disingkirkan Australia.

Video Animasi Anti Korupsi Ramaikan Imlek di Tiongkok

xi jinping eatingMengawali Tahun Baru Tiongkok 2566 para pengguna internet di Tiongkok diramaikan oleh video animasi kampanye anti korupsi yang menampilkan kartun Presiden Xi Jinping. Video animasi yang diunggah ke Youku (Youtube versi Tiongkok) pada Selasa 17 Februari 2015 dan disebarluaskan lewat Weibo dan WeChat disambut hangat para pengguna sosial media di negeri panda ini dan sudah disaksikan ratusan ribu orang.

Ketiga video yang berjudul “Apakah Kampanye Mass Line Nyata?”, Apakah Lebih Mudah bagi Masyarakat untuk Berurusan dengan Pemerintah dan “Apakah Pejabat Benar-Benar Menakutkan” yang masing-masing berdurasi sekitar 2 menit ini menggambarkan situasi sebelum dan sesudah kampanye “Mass Line 2013-2014”, sebuah inisiatif yang diluncurkan pada tahun 2013-2014 guna memperkuat hubungan antara pejabat Partai Komunis Tiongkok (PKT) dengan masyarakat.

Pada video animasi tersebut antara lain terlihat Presiden Xi Jinping sedang makan dan berbicara dengan warga, melambaikan bendera dengan tulisan “Kampanye Mass Line” dan memukulkan tongkat ke seekor macan sebagai simbol target pemberantasan korupsi yang menyasar pada pejabat tinggi.

Mudik Tahun Baru Imlek Presiden Tiongkok

imageMelanjutkan kebiasaan yang sudah dilakukannya sejak menjadi pemimpin tertinggi di Tiongkok, Presiden Xi Jinping kembali melakukan aksi blusukan di saat pergantian tahun baru lunar atau Imlek. Berbeda dengan blusukan tahun-tahun sebelumnya yang dilakukan di seputaran Beijing dan bertemu antara lain dengan para buruh bangunan, polisi, petugas pemadam kebakaran dan sopir taksi, maka blusukan tahun 2015 ini dilakukan di Provinsi Shaanxi,  sebuah provinsi yang terletak di sebelah barat daya Tiongkok dari tanggal 13 Februari 2015 tepatnya di desa Liangjiahe, Wen’anyi Township , Yanchuan County, Yan’an.

Blusukan ke desa Liangjihe boleh dikatakan bukan sekedar blusukan biasa tetapi sekaligus mudik alias pulang kampung. Meski dilahirkan di Beijing dari keluarga veteran Partai Komunis Tiongkok (PKT) Xi Zhongzhun, Xi Jinping pernah menghabiskan waktu selama 7 tahun di desa Liangjihe. Ketika itu, sekitar 47 tahun lalu (1968), Xi Jinping muda (15 tahun) datang dan menetap di Liangjihe selama 7 tahun sebagai bagian dari kelompok pemuda yang dikirim Ketua PKT Mao Zedong untuk merasakan kehidupan buruh pedesaan.

Selama 7 tahun di desa Liangjihe, Xi Jingping tinggal di gua di perbukitan yang biasa ditempati warga desa, tidur di atas kang (tempat tidur tradisional yang terbuat dari tumpukan batu bata dan tanah liat), bertahan dari gigitan kutu, membersihkan pupuk kandang, membangun bendungan dan memperbaiki jalan. Di desa Liangjihe ini pula Xi Jinping mendaftar dan bergabung sebagai anggota PKT.

Kemeriahan Tahun Baru Imlek 2015 di Beijing

AYAH NEW YEAR(Beijing, 19 Februari 2015) – Menjelang malam pergantian tahun baru lunar atau spring festival (festival musim semi), hari libur nasional paling panjang dan penting di Tiongkok (seminggu), langit Beijing terlihat biru cerah dan sejak siang harinya jalan-jalan pun mulai terlihat sepi seperti saat Idul Fitri di Jakarta.

Alasan mengapa langit Beijing menjadi biru cerah karena pabrik-pabrik di Beijing dan sekitarnya yang mengeluarkan polusi telah menghentikan aktivitasnya setidaknya sehari terakhir menjelang tahun baru.

Sedangkan alasan kenapa jalanan yang sehari-hari ramai dan macet menjadi sepi karena sebagian besar anggota masyarakat pendatang yang tinggal di Beijing telah mudik ke kampung halaman masing-masing sejak beberapa hari yang lalu, menjadi bagian dari mudik nasional yang diperkirakan mencapai sekitar 3,6 milyar perjalanan baik darat maupun udara.

Sementara itu warga yang masih tinggal di Beijing telah bergegas pulang lebih awal menuju kediaman masing-masing untuk mempersiapkan perayaan puncak pergantian tahun lunar menurut sistim penanggalan Tiongkok. Toko-toko kebanyakan hanya buka setengah hari guna memberikan kesempatan kepada pegawainya untuk pulang lebih awal.

Berharap Australia Jadi Tetangga Baik

abbot jokowi

Dalam kehidupan bermasyarakat, tetangga merupakan sosok yang kerap akrab dalam keseharian kita. Tetangga, apalagi tetangga yang berdekatan, terkadang lebih tahu keadaan tempat tinggal kita dibandingkan kerabat yang tinggal jauh. Ketika salah seorang penghuni di tempat kita tinggal mengalami musibah, tetangga lah yang sering kali datang pertama untuk menjenguk dan membantu. Tidak mengherankan, jika dalam agama diajarkan untuk berbuat baik kepada tetangga. Namun bagaimana jika sang tetangga justru usil, berisik bahkan menyebalkan atau senang mengorek kembali bantuan yang pernah diberikan?

Seperti halnya kehidupan bermasyarakat, dalam tata pergaulan internasional pun dikenal kehidupan bertetangga antar negara dimana negara-negara yang berdekatan dan berbatasan saling berinteraksi satu sama lain, tidak terkecuali Indonesia. Secara geografis, Indonesia memiliki 10 negara yang berbatasan langsung yaitu Australia, Filipina, India, Malaysia, Papua Nugini, Republik Palau, Singapura, Thailand, Timor Leste, dan Vietnam.

Dari 10 negara tetangga tersebut di atas, Australia merupakan salah satu negara yang menjalin hubungan dengan Indonesia sejak awal, bahkan sejak masa pra kemerdekaan. Saat menjelang berakhirnya perang tahun 1945 ketika sebagian wilayah Indonesia dikuasai tentara sekutu, tentara Australia telah hadir di Makasar dan Banjarmasin serta menduduki Balikpapan sebelum Jepang mengakui kekalahannya dalam perang dunia.

Sedapnya Kepala Ikan Pedas Khas Provinsi Hunan

kepala ikanMasyarakat Tiongkok dikenal sebagai suatu masyarakat yang memiliki kekayaan budaya dan tradisi yang sangat kental, termasuk budaya dan tradisi kuliner. Setiap daerah dan etnis di Tiongkok memiliki budaya dan tradisi kuliner dengan resep-resep tradisional yang turun-temurun diwariskan dari generasi ke generasi.

Salah satu makanan dengan resep turun-temurun dan menjadi makanan populer di Beijing adalah hidangan kepala ikan pedas yang berasal dari Provinsi Hunan, sebuah provinsi di bagian barat Tiongkok dan tempat kelahiran Mao Zedong. Hidangan kepala ikan pedas atau “duo jiao yu” (dalam bahasa Mandarin) ini dapat dijumpai di restoran-restoran yang menyajikan masakan tradisional Tiongkok, terutama restoran yang dikelola warga yang berasal dari bagian barat Tiongkok seperti dari Hunan (hú nán cài) dan Sichuan (sì chuan cài).

Kedua daerah tersebut dikenal dengan sajian makanan yang pedas, segar dan warna-warna cerah yang disesuaikan dengan kondisi setempat dan adanya pengaruh asing. Dengan iklim di kawasan barat Tiongkok yang lebih panas dan berlembab, masyarakat di kedua daerah tersebut terbiasa menggunakan cuka, bawang putih, bawang merah, jahe dan minyak wijen sebagai bahan campuran di makanan yang disajikan. Selain itu mereka juga mengenal teknik penyimpanan makanan seperti pengawetan, penggaraman, pengeringan dan pengasapan. Adapun pengaruh asing yang masuk ke daerah tersebut antara lain adalah penggunaan cabai yang dibawa ke Tiongkok oleh para pedagang Spanyol pada abad ke-16. Cabai yang digunakan untuk membuat pedasa makanan, baik cabai segar ataupun yang dikeringkan, memiliki kemiripan dengan penggunaan cabai pada makanan khas India seperti kari, yang konon dibawah ke Tiongkok oleh para pendeta Buddha.

Presiden Jokowi Batalkan Pengusulan Komjen Budi Gunawan Sebagai Kapolri

jokowi tim independen 9“Presiden Jokowi Batalkan Pengusulan Komjen Budi Gunawan Sebagai Kapolri”, begitu judul tulisan saya kali ini. Bisa jadi anda mengira bahwa saya sedang memprovokasi dan menyesatkan karena hingga tulisan ini dibuat Presiden Joko Widodo atau Jokowi belum membuat keputusan terbaru terkait status Komjen Budi Gunawan.

Tapi percayalah, judul berita tersebut merupakan headline berita di media, baik cetak maupun online, yang nampaknya paling dinanti dengan harap-harap cemas dan berdebar-debar oleh anggota masyarakat dan para penggiat anti korupsi yang menginginkan sang Presiden membatalkan pengusulan Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri karena penetapan Komjen Budi Gunawan sebagai tersangka korupsi oleh KPK.

Sebagian anggota masyarakat dan para penggiat anti korupsi sangat berharap Presiden Joko Widodo membatalkan pencalonan Komjen Budi Gunawan dan mengajukan calon Kapolri baru yang tidak memiliki catatan merah di KPK atau PPATK, memiliki kompetensi dan berintegritas tinggi. Sehingga masyarakat dapat berharap bahwa penegakan hukum dan pemberantasan korupsi bisa berjalan dengan baik dimasa kepemimpinan Presiden Joko Widodo.