Matahari mulai tergelincir meninggalkan
batas median, bergeser dari tengah-tengah langit, menuju arah tenggelamnya di barat.
“Telah tiba waktu sholat dzuhur,” ujarku
dalam hati, sambil mengayunkan langkah menaiki anak tangga menuju lantai empat
gedung kantorku yang letaknya masih di dslam komplek kantor kepresidenan. Lantai
empat yang kumaksud bukanlah lantai bangunan yang sesungguhnya, tetapi atap
bangunan yang terbuka. Di atap ini terdapat sebuah mushola minimalis khusus
pegawai yang baru saja dibangun pada awal tahun 2020.
Seorang pegawai pria terlihat tengah
duduk di kursi besi yang disediakan sambil membuka sepatunya. Sementara seorang
pegawai lainnya tengah mensucikan diri dengan wudhu. Aku pun bersegera melepas
sepatu yang kupakai, menggantinya dengan sandal jepit dan ikut berwudhu.
Setelah itu melaksanakan sholat dzuhur berjamaah.
Usai sholat, aku memilih untuk tetap di atap
gedung di lantai empat dan sejenak memandangi kawasan istana kepresidenan yang
terletak di sebelah barat. Dari tempatku berdiri tampak kulihat atap-atap bangunan
di kawasan istana yang mirip satu sama lain.