Monthly Archives: September 2020

Keberuntungan Dalam Sepakbola

Salah satu kenikmatan menyaksikan sepakbola adalah bisa merasakan kegembiraan dan kebahagiaan serta kekecewaan dan kesedihan sdekaligus, terutama saat yang disaksikan adalah tim kesayangan. Dan malam minggu kemarin (26/9) saya merasakan semua perasaan tersebut ketika menyaksikan siaran langsung Liga Inggris di televisi antara Manchester United (MU) dan Brighton & Hove Albion.

Sebagai pendukung MU, di awal saya berharap bahwa klub berjuluk setan merah tersebut akan bermain apik dan memenangkan pertandingan. Sayangnya harapan saya tidak terkabul sepenuhnya. MU kembali bermain buruk dan seperti belum menemukan bentuk terbaiknya. Secara statistik, permainan Brighton lebih baik ketimbang tim MU. Brighton lebih dominan dalam penguasaan bola dan lebih banyak melepaskan total tembakan.

Dominasi penguasaan bola dan serangan-serangan terarah dilakukan Brighton sejak awal dan konsisten dilakukan lewat sisi kanan pertahanan MU. Pertahan MU seperti tidak terkoordinasi dan seperti tidak memiliki back kanan, meski ada Aaron Wanbisaka yang bertanggungjawab pada posisi tersebut. Belum lagi katen Tim Harry Maguire dan Lindelholf yang terlihat masih sering terlambat mengantisipas serangan Brighton.

Dengan kondisi sdperti itu saya menduga bahwa gol ke gawang MU tinggal masalah waktu. Benar saja, menit ke-40 Brighton unggul, meski bukan lewat serangan di sayap kanan tetapi lewat titik penalti setelah salah seorang penyerang Brighton dilanggar oleh Bruno Fernandes di kotak penalti sebelah kiri. Neal Maupay dari Brighton berhasil mengeksekusi tendangan penalti dengan baik.

Netralitas ASN dalam Pilkada dan Etika Pancasila

Di tengah pandemi Covid-19 yang belum diketahui kapan akan berakhir dan usulan penundaan pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak di 270 daerah yaitu di 9 provinsi, 37 kota, dan 224 kabupaten, proses demokrasi lima tahunan ini telah dimulai dengan pendaftaran pada awal September 2020 dan rencana puncak pilkada pada saat pemungutan suara tanggal 9 Desember 2020.

Aktor-aktor utama dalam pesta demokrasi politik lima tahunan ini adalah para calon kepala/wakil kepala daerah yang didukung partai politik pengusung dan panitia penyelenggara yaitu Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat dan daerah.

Sementara aktor pendukungnya adalah masyarakat, salah satunya aparatur sipil negara (ASN). Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa setiap pilkada ASN terlibat dalam proses pilkada.

Pangkalan Militer Asing dan Pancasila

Isu pangkalan militer Tiongkok dibangun di Indonesia kembali merebak menyusul publikasi dokumen Laporan Tahunan Kementerian Pertahanan Amerika Serikat kepada Kongres pada 2 September 2020. Dalam dokumen setebal 200 halaman berjudul “Military and Security Development Involving the People’s Republic of China 2020” dijelaskan kemungkinan Tiongkok menjadikan Myanmar, Thailand, Singapura, Indonesia, Pakistan, Sri Lanka, dan negara-negara lain di Afrika dan Asia Tengah sebagai lokasi fasilitas logistik militer.

Apresiasi layak disampaikan kepada Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi yang dengan cepat merespon isu tersebut agar tidak menjadi bola liar.

“Kita membaca laporan Pentagon yang menyebut Indonesia sebagai salah satu negara yang dianggap RRT (Republik Rakyat Tiongkok) sebagai lokasi bagi fasilitasi logistik militer. Secara tegas, saya ingin menekankan bahwa sesuai dengan garis dan prinsip politik luar negeri Indonesia, maka wilayah Indonesia tidak dapat, dan tidak akan dijadikan basis atau pangkalan maupun fasilitas militer bagi negara manapun,” demikian pernyataan Menlu Retno dalam keterangannya pada Jumat, 4 September 2020.