Monthly Archives: April 2021

Teladan Kuliner Pak Dirman

Di era teknologi informasi yang memunculkan disrupsi, yang menuntut semua pihak untuk bersikap agile (tangkas) dan adaptif agat tidak kalah dalamn persaingan, kesederhanaan pemimpin menjadi masalah penting. Lebih-lebih dengan perubahan ekonomi dan politik mengakibatkan kepemimpinan yang makin jauh dari kesederhanaan. Gaya hidup yang mengarah kepada orientasi materi tersebut menghilangkan sifat-sifat pemimpin yang bijak.

Di tengah perubahan tersebut, kehadiran sosok Jenderal Sudirman yang santun, berwibawa serta luwes dalam bergaul membuat beliau disegani di kalangan militer maupun masyarakat menjadi laksana mata air “moralitas” yang jernih dan tak pernah surut.

Saat ini siapa yang tak mengenal zJEnderrsal Sudirman atau Pak Dirman, namanya harum diseluruh penjuru Indonesia. Pak Dirman bukan sekedar pahlawan bagi Bangsa Indonesia, ia merupakan panutan sekaligus figure pemimpin bangsa masa kini. Pancaran pribadi dan jejak catatan hidupnya jadi pancaran api abadi yang memberi suluh, bukan hanya bagi langkah TNI secara khusus, juga bagi seluruh bangsa Indonesia.

Teladan Bapak Persandian RI

Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, tanggal 4 April mungkin tidak memiliki arti apapun. Namun bagi mereka yang bergelut di dunia persandian. Untuk mengamankan komunikasi rahasia negara, tanggal 4 April akan senantiasa diingat sebagai hari lahirnya persandian Indonesia karena pada tanggal 4 April 1946 untuk pertama kalinya dibentuk dinas persandian. Karena itu pula setiap tanggal 4 April diperingati sebagai Hari Ulang Tahun Persandian RI.

April 1946, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang baru saja diproklamirkan pada 17 Agustus 1945 di Jakarta oleh Soekarno-Hatta dihadapkan pada ancaman dari Belanda yang ingin berkuasa kembali. Belanda yang sudah ratusan tahun bercokol di bumi nusantara tidak begitu saja rela melepaskan asetnya yang sangat berharga. Sebaliknya, rakyat Indonesia tentu saja tidak ingin momentum kemerdekaan yang sudah direbut dengan susah payah diambil kembali oleh Belanda.

Karenanya perang kemerdekaan untuk mempertahankan kedaulatan Indonesia menjadi tidak terhindarkan lagi. Perang besar-besaran pun mulai berkobar. Belanda menyiapkan pasukannya untuk melakukan agresi. Sementara rakyat Indonesia bergerak bersama melakukan konsolidasi kekuatan seperti membentuk  Tentara Rakyat Indonesia pada 5 Oktober 1945 yang bertugas menjaga pertahanan negara. Sebelumnya, pada19 Agustus 1945 dibentuk Kementerian Luar Negeri yang tugasnya antara lain untuk melakukan diplomasi kemerdekaan di fora internasional.

Di tengah kondisi awal pasca kemerdekaan Indonesia tersebut, seorang dokter di Kementerian Pertahanan paa Bagian B (bagian intelijen), dr. Roebiono Kertopati, pada 4 April 1946 pukul 10.00 WIB menerima perintah dari Menteri Pertahanan, Mr. Amri Sjarifoeddin, untuk membentuk badan pemberitaaan rahasia yang disebut Dinas Code.