Benarkah Angka 13 Angka Sial?

Banyak orang yang menghubungkan angka 13 dengan angka sial. Untuk itu, tidak orang yang kemudian menghindari angka ini. Lihat saja penomoran lantai pada gedung-gedung bertingkat, biasanya setelah lantai 12 langsung disebut dengan 12A, 12B  dan langsung loncat menjadi 14. Kamar hotel yang kebetulan nomor 13 pun biasanya langsung dirubah dengan nomor lain. Bahkan bagi sebagian bangsa di Eropa dan Amerika, setiap Jumat yang bertepatan dengan tanggal 13 (Friday the 13th) dianggap sebagai hari sial.

Beberapa alasan dari Wikipedia menyebutkan antara lain karena jika ada 13 orang yang berkumpul, maka orang-orang tersebut tidak dapat dikelompokan menjadi 2, 3, 4 atau 6, pasti ada 1 orang yang tersisa dan orang ini dipandang sebagai orang yang tidak beruntung. Masih menurut Wikipidea, angka 13 sebagai angka sial karena merujuk ke Judas, orang yang mengkhianati Jesus, yang saat perjamuan akhir duduk pada kursi ke 13.

Alasan lain yang juga disebutkan adalah karena manusia memandang angka 12 sebagai angka sempurna, karena terkait dengan banyak peristiwa seperti dalam setahun terdapat 12 bulan, sistim perbintangan juga mengenal 12 bintang, siang dan malam dibagi menjadi 12 jam. Angka 13 menjadi angka sial karena 1 angka di atas angka sempurna. Sesuatu yang dianggap melebih angka sempurna justru dipandang dapat memunculkan kegagalan. Pandangan lain juga menyebutkan bahwa angka 13 jika dijumlahkan (1 dan 3) hasilnya menjadi 4, yang dalam bahasa Cina diartikan sebagai mati.

Saya sendiri tidak terlalu peduli dengan angka 13 sebagai angka sial. Kalau memang benar angka tersebut angka sial, mungkin saya dan teman-teman satu sekolah dulu tidak akan pernah lulus SMA dan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Pastinya juga tidak akan ada murid yang mau bersekolah di SMA tersebut. Kenapa saya bilang begitu? Karena saya dulu sekolah di SMAN 13 Jakarta dan sekolah tempat saya bersekolah dulu merupakan salah satu sekolah unggulan dan favorit di Jakarta.

Contoh lain bahwa angka 13 bukan angka sial bisa dilihat di dunia sepak bola dimana angka tersebut menjadi rebutan sejumlah pemain bintang. Michael Ballack misalnya, kapten tim Jerman dan pemain Chelsea, justru bersikukuh untuk menggunakan nomor favoritnya 13. Akibatnya ketika ia dikontrak Chelsea, manajemen Chelsea harus menggusur William Gallas, pemain Chelsea yang telah terlebih dahulu menggunakan nomor 13. Cerita selanjutnya, William Gallas menjadi tidak betah dan tidak lama kemudian hengkang ke Arsenal.

Bahwa angka 13 juga bukan angka sial juga berlaku bagi pegawi negeri. Lihat saja, betapa senangnya para pegawai negeri setiap menerima gaji ke-13 pada setiap pertengahan. Gaji yang diterima tersebut merupakan bonus yang dapat digunakan untuk membayar biaya sekolah anak (karena bertepatan dengan tahun ajaran baru) atau keperluan lainnya.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *