Category Archives: America

Bahagia Warganya Maju Kotanya

Ada pemandangan yang kerap dijumpai setiap akhir pekan di taman-taman di Mexico City yaitu warga yang berkumpul bersama kerabat dan teman untuk menghabiskan waktu akhir pekan bersama.

Ada yang hanya sekedar berjalan-jalan di taman atau ngobrol satu sama lain, mengajak anak balita bermain ayunan atau perosotan yang tersedia gratis, atau yang tidak kalah seru adalah menari dan berdansa, bersalsa, berzumba bersama diiringi musik seperti yang saya saksikan di taman A Morales, di depan pasar Ciudadela, Colonia Roma.

AMLO, Presiden Baru Meksiko Yang Pernah Kalah Dua Kali

Apa rasanya kalah dua kali dalam pemilihan Presiden dan baru menang pada 8keikutsertaan ketiga? Kalau pertanyaan itu diajukan ke Andres Manuel Lopez Obrador atau biasa disingkat AMLO, maka mungkin ia akan menjawabnya dengan sederhana, “kekalahan adalah kemenangan yang tertunda”. AMLO kalah dalam pilpres 2006 dan 2012, tapi akhirnya menang di 2018 dan akan dilantik hari ini 1 Desember 2018 ini.

Mundur dari jabatan Walikota Mexico City pada tahun 2005 guna mencalonkan diri sebagai Presiden Meksiko pada 2006 mewakili Coaliton for the Good of All yang terdiri dari Partai Republik Demokratik (PRD), Partai Buruh dan Gerakan Rakyat.  AMLO yang saat itu menjadi anggota PRD adalah tokoh yang populer dan berpeluang sangat besar untuk terpilih sebagai Presiden. 

Jejak Aztec di Istana Nasional Meksiko

Dulu, setiap kali saya menonton filmopm yang menggambarkan suku bangsa Indian di Amerika Latin seperti Aztec atau Maya, maka gambaran yang didapatkan adalah mengenai suku-suku bangsa yang hidup di hutan-hutan, berpindah-pindah dan tinggal di tenda-tenda lancip.

Gambaran di atas berbeda misalnya dengan gambaran mengenai bangsa-bangsa di Mesir dan Eropa yang menetap dan tinggal di sebuah bangunan, rumah ataupun istana. Padahal mereka hidup pada kurun waktu yang sama.

Hal tersebut tentu saja memunculkan pertanyaan, apakah suku-suku bangsa di Amerika Latin tidak memiliki budaya mendirikan bangunan sebagai tempat kediaman? Apakah suku-suku bangsa di Amerika Latin tersebut hidup hanya berkelompok-kelompok/bersuku-suku saja dengan dipimpin seorang kepala suku atau yang dituakan dan tidak mengenal bentuk pemerintahan yang lebih luas seperti kerajaan atau kekaisaran.

Merayakan Kemerdekaan Meksiko

Tanggal 16 September merupakan tanggal istimewa bagi rakyat Meksiko karena tanggal tersebut diperingati sebagai hari kemerdekaan dan hari libur nasional.

Tanggal 16 September ditetapkan sebagai hari kemerdekaan karena pada tanggal tersebut terjadi peristiwa dimana Miguel Hidalgo, salah seorang pemimpin nasional perang kemerdekaan Meksiko, melakukan tangisan kemerdekaan (El Grito de la Independence) di kota Dolores, Guanajuato, pada tanggal 16 September 1810. Tangisan kemerdekaan atau el Grito tersebut sangat penting karena dinilai menjadi awal terjadinya gerakan revolusi menghadapi Spanyol.

Masyarakat Meksiko merayakan hari kemerdekaan dengan menyalakan kembang api, makan dan minum, pesta dansa dan musik, serta parade militer pada tanggal 16 September 2018.

Jumatan di Mexico City

Hari kedua saya berada di Mexico City bertepatan dengan hari Jumat. Berbeda dengan di tanah air dimana saya dapat dengan mudah menemukan masjid untuk sholat Jumat berjamaah, maka di Mexico City sangatlah sulit menemukan masjid. Maklum saja, Mexico kan negeri dengan mayoritas penduduknya beragama Katholik. Diperkirakan hanya 1,5% saja warga Mexico yang beragama lain, salah satunya Islam.

Meski jumlah pemeluk Islam di Mexico hanya sedikit, namun di Mexico City ternyata terdapat sebuah masjid di Centro Educativo De La Comunidad Musulmana atau Pusat Pendidikan Komunitas Muslim, biasa disebut Masjid Polanco. Tidak ada papan nama ataupun tanda khusus apapun yang memperlihatkan bangunan tersebut adalah sebuah masjid.

Menanti Diplomasi Media Sosial Donald Trump

Tahun 2016 berlalu dengan suasana penuh ketidakpastian global dan kejutan-kejutan. Salah satunya adalah terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) periode 2017-2021 mengungguli Hillary Clinton yang justru diprediksi banyak jajak pendapat sebagai pemenang Pemilu.

Dengan sikapnya yang kontroversial dan pernyataannya yang ceplas ceplos berbau SARA, seperti anti imigran Muslim dan Meksiko, akan menyiksa tahanan teroris, menuduh imigran Muslim adalah sumber terorisme di AS, tidak heran jika sebagian besar jajak pendapat memperlihatkan akan kemungkinan kekalahan Trump dalam pemilihan presiden. Namun dengan strategi pemenangan yang terukur dan memaksimalkan penggunaan sosial media, Trump justru membalikkan keadaan, bukan saja berhasil memelihara dan meningkatkan elektabilitasnya, tapi juga menarik perhatian masyarakat AS untuk memilihnya.

Seperti dikutip dari laporan EzyInsight, sebuah lembaga penelitian dari Finlandia, salah satu upaya yang membuat Trump bertahan dalam persaingan dengan Hillary Clinton adalah karena pemahamannya mengenai pentingnya penggunaan sosial media. Menurut EzyInsight, di Facebook saja Trump unggul dari Hillary dalam hal jumlah pengikut (follower). Trump memiliki pengikut sebanyak 11.8 juta orang, sedangkan pengikut Clinton hanya berjumlah 7,7 juta orang. Menurut EzyInsight, banyaknya pengikut dalam sosial media sangat penting karena semakin banyaknya jumlah pengikut maka semakin besar kemungkinan orang mengenalnya dan menerima pesan-pesan yang dikirimkan.

China Bantah Tudingan HAM AS

Menghadapi tuduhan Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (Kemenlu AS) mengenai kondisi hak-hak asasi manusia (HAM) di China yang tercantum dalam “United States Annual Country Report on Human Rights Practices 2011”, Pemerintah China melakukan balasan dengan mengeluarkan laporan serupa pada 25 Mei 2012 mengenai kondisi HAM di AS.

Dalam laporan berjudul “Human Rights Record of the United States in 2011”, Pemerintah China mengungkapkan kondisi HAM di AS berdasarkan dokumentasi dan bukti pelanggaran HAM di AS yang dimuat di berbagai media massa dan informasi dari berbagai sumber. Dalam laporan sepanjang 3 halaman penuh yang dimuat di surat kabar China Daily tanggal 26 Mei 2012, Pemerintah China menempatkan pelanggaran-pelanggaran HAM yang dilakukan AS ke dalam 6 kelompok yaitu:

Insiden Bendera Filipina terbalik di KTT ke-2 ASEAN-AS

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-2 ASEAN-AS telah berlangsung pada tanggal 24 September 2010 di New York. Pertemuan dipimpin bersama oleh Presiden AS Barack Obama dan Presiden Viet Nam Nguyen Minh Triet selaku Ketua ASEAN 2010 serta dihadiri oleh seluruh Kepala Negara / Pemerintahan negara anggota ASEAN (Indonesia diwakili oleh Wakil Presiden Boediono).

Secara keseluruhan pertemuan telah berlangsung dengan baik dan lancar serta menghasilkan suatu komitmen bersama untuk meningkatkan dan memperluas kerjasama di berbagai bidang seperti pertanian, pendidikan dan kerjasama teknis.