Ada pemandangan yang menarik setiap kali melihat kehadiran Ibu Negara Tiongkok, Peng Liyuan, saat mendampingi suaminya Presiden Xi Jinping melakukan kunjungan kerja, khususnya kunjungan kenegaraan ke berbagai negara. Ia kerap terlihat mengenakan pakaian elegan berelemen tradisional etnik yang mendukung fashion dalam negeri Tiongkok dan langkah diplomasi yang dilakukan suaminya.
Pemandangan Peng Liyuan yang cantik dan atraktif tentu saja menarik perhatian karena selama beberapa dekade terakhir, tidak ada ibu negara di Tiongkok yang tampil di hadapan publik dan aktif mendukung kegiatan diplomasi yang dilakukan suaminya. Berbeda dengan di AS atau Indonesia dimana kehadiran ibu negara mendampingi presiden adalah hal lazim, maka di Tiongkok hal tersebut tidaklah lazim. Tidak ada istri dari seorang pejabat tinggi negara nimbrung dalam kegiatan kenegaraan yang melibatkan suaminya.
Kiprah Peng Liyuan sebagai ibu negara dimulai ketika suaminya, Xi Jinping, yang semula menjabat sebagai Wakil Presiden RRT resmi menjadi Presiden RRT menggantikan Hu Jintao pada awal Maret 2013. Dengan penuh percaya diri Peng tampil di hadapan publik mendampingi Xi Jinping melakukan kunjungan kerja ke berbagai daerah di Tiongkok. Ia pun melibatkan dirinya dalam berbagai kegiatan sosial dengan antara lain menjadi Duta Besar Persahabatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menyurati anak-anak penderita AIDS agar semangat dan tabah, dan menyantuni anak-anak yatim dan terbelakang.
Pada tingkat internasional, Peng mulai tampil di hadapan publik ketika ia mendampingi Presiden Xi Jinping melakukan kunjungan kenegaraan pertama ke Rusia di akhir Maret 2013. Ketika itu masyarakat Tiongkok menantikan apa yang akan dilakukan Peng dan bagaimana penampilannya ketika mendampingi suami melakukan kunjungan kenegaraan. Semua hal yang terkait dengan Peng tidak luput dari perhatian, mulai dari pakaian, tas dan sepatu yang dikenakan.
Ketika Peng tampil modis dan anggun dengan mengenakan pakaian, tas dan sepatu buatan dalam negeri serta perilaku yang elegan maka serta merta masyarakat dan media pun jatuh cinta dan terkesan dengan penampilannya. Peng pun kemudian menjadi sumber inspirasi dan kebanggaan nasional masyarakat Tiongkok. Seketika model pakaian, tas dan sepatu yang dikenakan Peng menjadi trend dan diburu kaum para wanita di Tiongkok. Sikap Peng yang elegan pun dipandang dapat mewakili gambaran wanita orientalis Tiongkok yang cantik, bersahabat dan penuh kasih. Gambaran ini pas untuk mewakili citra Tiongkok sebagai negara yang bersahabat dan cinta akan perdamaian.
Setelah kunjungan pertama ke Rusia, Peng hampir tidak pernah absen mendampingi Xi Jinping dalam melakukan kunjungan kenegaraan ke berbagai negara, termasuk dua kali kunjungan ke Indonesia pada bulan Oktober 2013 dan April 2015 lalu. Di sela-sela kegiatan resmi selama kunjungan, Peng juga kerap mengunjungi panti asuhan ataupun tempat pengembangan masyarakat.
Kini setiap kali mendampingi Xi Jinping melakukan kunjungan kerja ke berbagai daerah dan negara, kegiatan dan penampilan Peng selalu dinantikan. Terakhir ketika mendampingi Xi Jinping berkunjung ke Indonesia dalam rangka menghadiri peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika di Jakarta dan Bandung, 24-26 April 2015, Peng terlihat tampil anggun dengan pakaian berelemen khas Tiongkok. Di Bandung Peng mengenakan pakaian khas wanita Tiongkok berupa baju Shanghai dan celana lengan panjang saat mengikuti “memorial walk” dari hotel Savoy Homann ke Gedung Merdeka Bandung
Sebagai istri yang baik, dengan keluarga dan pernikahan yang bahagia, Peng memang bisa menjadi contoh yang ideal dalam mencapai kesuksesan. Seperti pepatah Tiongkok yang mengatakan “keluarga yang harmonis dapat membawa kesuksesan”, maka seorang kepala negara yang memiliki keluarga dan pernikahan bahagia dan harmonis dapat lebih mudah mencapai kesuksesan dan memunculkan kesan baik di hati masyarakat.
Meski awalnya Peng adalah seorang penyanyi terkenal, bahkan di Tiongkok namanya jauh lebih terkenal dibandingkan Xi Jinping sebelum menjadi Wakil Presiden, Peng tidak segan-segan meninggalkan karir dan kepopuleran namanya demi mendukung tugas suami. Profesinya sebagai penyanyi ditinggalkan saat Xi Jinping mulai menjadi pejabat di Beijing. Peng memilih menjadi ibu rumah tangga yang baik, mengerjakan pekerjaaan rumah tangga, memasak dan belanja sendiri. Suatu karakteristik kuat yang memberikan gambaran bagaimana Peng mengabdikan diri sepenuhnya untuk membantu tugas suaminya sebagai seorang Presiden.
Keberhasilan Peng dalam menjalankan tugas diplomasi yang diembankan kepada dirinya selaku ibu negara memberikan pengakuan dari berbagai kalangan, baik luar maupun dalam negeri.
Dari luar negeri pengakuan datang dari majalah Time yang memberikan pengakuan sebagai salah satu dari 100 wanita berpengaruh di dunia pada tahun 2013. Selain itu, pengakuan lain juga datang dari majalah Forbes yang memasukkan Peng sebagai salah satu dari 100 orang berpengaruh dan bernampilan luar biasa selama dua tahun berturut-turut di tahun 2013 dan 2014.
Dari dalam negeri, selain dari kalangan media dan masyarakat, pengakuan juga datang dari kalangan perguruan tinggi seperti tercermin dari pengakuan yang dimuat dalam buku putih diplomasi publik yang diterbitkan Universitas Renmin. Dalam buku putih Tiongkok yang diterbitkan tanggal 17 April 2015 disebutkan bahwa apa yang telah dilakukan dan ditampilkan ibu negara Peng di dunia internasional merupakan langkah penting dalam mendukung kegiatan diplomasi publik Tiongkok. Langkah diplomasi Peng dipandang bisa mendorong penggunaan soft power Tiongkok di dunia internasional. Bukan hanya itu, buku putih tersebut juga menyebutkan bahwa diplomasi ibu negara Tiongkok sudah menjadi kecenderungan baru di Tiongkok dan mulai terbang tinggi serta menjadi sangat penting dalam mempertajam pandangan dunia internasional mengenai Tiongkok.
Akhirnya, seperti halnya peran diplomasi ibu negara di berbagai belahan dunia, kegiatan diplomasi yang dilakukan Peng memiliki peran penting dalam melengkapi diplomasi yang dilakukan seorang presiden. Selain itu, sejalan dengan semakin meningkatnya peran Tiongkok di dunia internasional, agar dapat mempertajam pandangan dunia internasional dan pandangan yang positif, Tiongkok memerlukan ibu negara yang berpengaruh seperti yang tampak pada sosok Peng Liyuan. Dan untuk itu, Peng telah melakukannya dengan baik dan masyarakat Tiongkok dan dunia menantikan kejutan-kejutan selanjutnya.
Leave a Reply