Menjelang pemilu, seperti biasa semua partai politik peserta pemilu menggelar kampanye di sejumlah daerah dan dalam berbagai kesempatan. Namanya kampanye, masing-masing calon legislatif atau caleg beserta juru kampanye tentu saja berupaya sebaik mungkin menjual dagangannya agar para calon pemilih mencoblos nama sang caleg dan partainya pada saat pemilu nanti.
Alkisah ada seorang caleg bernama Adul dari Partai Doa Ibu Penyabar. Caleg Adul ini telah menjabat sebagai anggota DPR RI selama hampir 2 periode, setelah sebelumnya menjadi anggota DPRD selama 1 periode. Suatu bukti bahwa caleg Adul sangat dicintai dan di percaya oleh konstituennya. Memang caleg Adul dikenal ramah dan selalu memikirkan bagaimana cara untuk mensejahterakan warganya.
Suatu hari saat kampanye, caleg Adul mengundang konsituennya untuk hadir, tak disangka banyak sekali yang hadir dan memenuhi lapangan olah raga tempat kampanye.
Pada saat berorasi caleg Adul menyampaikan kabar baik yang telah ditunggu-tunggu oleh semua orang ini. Didampingi ajudannya, caleg Adul pun naik keatas podium.
“Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh, warga partai kambing berjanggut yang saya hormati dan cintai, di hari yang berbahagia ini saya ingin menyampaikan suatu kabar gembira, bahwa untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, saya akan mendirikan pabrik dengan mengajak investor untuk menanamkan modalnya di daerah ini. Dengan adanya pabrik-pabrik ini, warga kita akan meningkat kesejahteraannya karena akan terbuka lapangan kerja yang luas, penghidupan yang lebih baik bagi warga masyarakat di daerah ini” Tanpa di komando seluruh peserta kampanye bertepuk tangan riuh dan mengelu-elukan caleg Adul.
“Baik-baik . terimakasih atas sambutan yang antusias ini, sekarang akan saya sampaikan dan beritahukan pabrik-pabrik yang akan kita bangun di daerah ini yaitu”
“PABRIK SEPATU” Gerrrr hadirin riuh bertepuk tangan
“PABRIK GULA” Hadirin riuh bertepuk tangan kembali
“PABRIK KERTAS” Hadirin semakin riuh bertepuk tangan
“dan yang terakhir adalah PABRIK TEKTIL” mendengar caleg Adul salah melafalkan TEKSTIL menjadi TEKTIL, ajudannya dengan sigap segera berbisik kepada sang caleg
“Kurang “S” Pak ” bisiknya pelan dijawab dengan anggukan kepala caleg Adul dan melanjutkan Pidato nya yang terpotong barusan
“Oh iya saya hampir lupa sodara-sodara , masih ada satu pabrik yang akan kita dirikan yaitu PABRIK ES” Ujar caleg Adul bangga,
Sedangkan sang ajudan menggaruk kepalanya yang tidak gatal di sambut oleh riuh rendah peserta kampanye yang ikut senang akan adanya pabrik baru di desa mereka, yang tentu saja tanpa “PABRIK ES”
Leave a Reply