Idul Adha dan Jenderal Sudirman

Untuk kedua kali berturut-turut umat Muslim di Indonesia tidak dapat melaksanakan salat Idul Adha berjamaah di lapangan terbuka karena pandemi covid-19 yang belum mereda. Seperti halnya Idul Adha 2020, maka sholat Idul Adha pada Selasa, 20 Juli 2021 dilakukan di rumah masing-masing. Akibatnya masjid-masjid dan lapangan terbuka yang biasanya ramai dipadati jamaah sekarang menjadi sepi.

Suasana tempat pemotongan hewan kurban yang biasanya ramai dihadiri warga yang berkurban ataupun warga yang sekedar ingin menyaksikan proses pemotongan hewan pun terlihat sepi. Pemotongan hewan hanya dihadiri oleh tukang potong dan petugas pembagi hewan kurban. Warga yang berkurban lebih memilih berdiam di rumah dan mempercayakan hewan kurbannya kepada panitia kurban.

Di tengah kelengangannya suasana Idul Adhan 2021, akun Instagram @ potretlawas membagikan foto lawas IPPHOS/Anri tahun 1946. Foto tersebut menggambarkan suasana sholat Idul Adha 1946 yang diadakan di Lapangan Gambir, Jakarta. Pada foto tersebut ribuan umat Islam melaksanakan salat Idul Adha di Lapangan Gambir dengan dijaga tentara.

“Hari Idul Adha di Jakarta, 4 Nov 1946. Lapangan Gambir jadi lautan manusia, sementara tentara ikut berjaga,” tulis pemilik akun @potretlawas, Senin (19/7).

Pelaksanaan salat Idul Adha 1946 dijaga oleh aparat bersenjata karena pada saat itu situasi keamanan belum terkendali. Sebab, Indonesia baru setahun merdeka dari penjajahan.

Umat Islam yang melaksanakan salat Idul Adha di Lapangan Gambir berasal dari Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi dan sekitarnya.

“Seperti yang sudah-sudah, lapangan Gambir jadi tujuan utama tempat sembahyang orang Jakarta, Bogor, Tangerang, dan sekitarnya,” tulis pemilik akun tersebut.

Yang sangat menarik, satu dari dua foto yang ditampilkan @potretlawas memperlihatkan Panglima Besar Jenderal Sudirman sedang duduk di barisan paling depan, bersebelahan dengan Wongsonegoro. Beliau bersama ribuan jamaah tampak sedang mendengarkan khutbah Idul Adha.

Lalu mengapa Jenderal Sudirman, bukankah beliau tinggal di Yogyakarta dan memimpin pasukan TNI dari kota tersebut? Sejarah mencatat bahwa Jenderal Sudirman berada di Jakarta dalam rangka mengikuti perundingan gencatan senjata antara Indonesia dan Belanda yang dilaksanakan pada 2 November 1946.

“Jenderal Sudirman sendiri ada di Jakarta untuk perundingan gencatan senjata dengan Sekutu. Ia beserta rombongan tiba 3 hari sebelumnya dengan kereta. Kehadirannya di lapangan Gambir disebut menyedot perhatian. Begitu salat Idul Adha usai, orang menyerbunya, berebut untuk bersalaman,” tulis @potretlawas

Sumber: Potret Lawas https://t.co/iLCaxQo9UE

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *