Kunjungan ke Markas Pengelola Domain Internet China

‘Selamat datang, maaf, mungkin informasi saya kurang jelas sehingga anda tiba di gedung yang salah’, sambut Ms. Ying Zhang, dara manis berperawakan tinggi dan langsing yang menjabat sebagai foreign officer di China Internet Network Information Center (CNNIC) dalam bahasa Inggris ketika menjemput saya dan Ketua Umum Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) di gedung no. 4 komplek China Academy of Science di Beijing.

‘Di komplek CAS ini setidaknya terdapat 5 gedung perkantoran bertingkat tinggi. Adapun kantor kami, CNNIC, terletak di gedung no. 1’, jelas Ms. Yin sambil berjalan bersama kami menuju gedung no. 1.

Tidak sampai 5 menit kami pun tiba di gedung no. 1. Di lobby gedung kami disambut oleh Direktur Jenderal CNNIC, Mr. Huang Xiangyang, beserta jajarannya. Setelah bertukar kartu nama dan saling memperkenalkan diri, Mr. Huang langsung membawa kami ke ruang pamer untuk memperkenalkan CNNIC.

Di ruang pamer tampak sejumlah panel-panel yang antara lain memuat informasi mengenai tugas dan fungsi CNNIC, data-data statistik pengguna internet, susunan organisasi, dan foto-foto kunjungan pejabat dan kolega dari berbagai negara ke kantor CNNIC.

CNNIC adalah institusi pengelola nama domain internet yang dibentuk Pemerintah dan pemangku kepentingan di industri komunikasi dan informasi China pada tahun 1997. Tujuan pembentukan adalah untuk mengatur penggunaan nama domain dan infrastruktur jaringan internet di China agar dapat dipergunakan secara aman, terpercaya dan handal.

Dikemukakan oleh Mr. Huang bahwa hingga saat ini terdapat sekitar 6 juta pengguna internet yang menggunakan domain .cn dan .(karakter) China. Diperkirakan ke depannya akan terus meningkat sejalan dengan pembangunan infrastruktur jaringan internet dan meningkatnya pengguna internet di China.

yin zhiangUsai pemaparan singkat di ruang pamer, kami pun menuju ruang rapat untuk berbincang-bincang seputar pengelolaan nama domain internet. Mengawali perbincangan, saya mengemukakan bahwa tujuan pertemuan kali ini adalah untuk saling memperkenalkan diri dan menjajaki kemungkinan melakukan kerjasama pengelolaan nama domain dan jaringan internet antara Indonesia dan China. Saya sampaikan pula bahwa dengan melihat kemajuan internet di China yang sedemikian pesat, Indonesia dapat belajar banyak dri CNNIC.

Selanjutnya, guna memberikan pemahaman mengenai pengelolaan nama domain internet di Indonesia, Ketua Umum PANDI, Andi Budimansyah, menyampaikan presentasi mengenai pengelolaan nama domain .id dan pengembangannya ke depan. Menurut Andi, dibandingkan China, Indonesia masih tetinggal dalam pengelolaan nama domain. Secara organisasi saja Indonesia baru mendirikan PANDI pada tahun 2006 atau hampir sepuluh tahun setelah pendirian CNNIC. Sementara dari sisi pengguna, baru sekitar 300 ribu pengguna internet di Indonesia yang menggunakan domain .id.

Usai penjelasan dari Ketua Umum PANDI, Mr. Huang kemudian menjelaskan mengenai pengaturan penggunaan nama domain dimana CNNIC hanya melakukan pengaturan dan pengawasan domain internet serta memperkuat kegiatan riset dan pengembangan jaringan internet. Ditambahkan oleh Mr. Huang bahwa terdapat pembagian tugas yang jelas antara para pemangku kepentingan yang terdapat dalam CNNIC.

Sebagai contoh, untuk penjualan nama domain, secara terbuka sepenuhnya diserahkan kepada registar yang terdapat di China maupun di berbagai negara seperti di AS, Kanada, Jerman, Inggris, Singapura, dan Malaysia. Sedangkan untuk penggunaan hasil riset dan pengembangan, dilaksanakan oleh industri yang dikoordinasikan oleh Kementerian Industri Informasi.

Dari perbincangan hangat selama hampir satu setengah jam tersebut, ada satu hal yang menarik perhatian saya dan patut digarisbawahi yaitu terkait kuatnya upaya riset dan pengembangan internet yang dilakukan CNNIC dan kerjasama yang erat antar pemangku kepentingan, termasuk dengan industri.

Menurut Mr. Huang, kuatnya upaya riset dan pengembangan yang mereka lakukan tidak terlepas dari dukungan penuh dari pemerintah, dalam hal ini melalui State Council dan Kementerian Industri Informasi, yang sangat mendorong langkah-langkah pengelolaan jaringan internet melalui berbagai peraturan dan penegakan peraturan serta dukungan pendanaan kegiatan.

‘Hal yang tidak dapat diabaikan pula adalah peran akademisi melalui Akademi Pengetahuan China (CAS). Secara fisik kelembagaan, CNNIC brrkantor di komplek perkantoran CAS. Dan saya sendiri, meski menjabat sebagai Dirjen di CNNIC, saya juga professor di perguruan tinggi dan tetap aktif melakukan penelitian sesuai keahlian saya’, ujar Mr. Huang lebih lanjut, yang meski professor tapi masih berusia muda.

Saya dan ketua Umum PANDI termanggut-manggut mendengarkan penuturan Mr. Huang. Saya berharap pola dan semangat pengelolaan jaringan internet di China seperti yang disampaikan Mr. Huang dapat pula dipelajari dan diterapkan di Indonesia.

Mengakhiri pertemuan, Ketua Umum PANDI mengundang pimpinan CNNIC untuk berkunjung ke Indonesia untuk menularkan pengetahuannnya dan berdiskusi lebih dalam dengan para pengelola internet di Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *