Musim panas di Beijing pada bulan Juni ini telah mulai memasuki masa-masa yang paling panas. Terik matahari sangat menyengat dengan suhu yang mencapai sekitar 40 derajat Celcius. Hal ini tentu saja membuat masyarakat di Beijing gerah dan pada gilirannya mempengaruhi cara mereka berpakaian. Sebagai bagian dari adaptasi mereka pun kemudian berupaya mengenakan yang terasa nyaman dikenakan yaitu pakaian tipis dan cenderung terbuka.
“Semakin panas, semakin tipis dan minim pakaian yang dikenakan,” begitu mungkin perkataan yang tepat untuk menggambarkan pilihan pakaian yang dikenakan warga Beijing, khususnya kaum muda.
Sebagai salah satu kota besar di dunia yang terus tumbuh dan berkembang, Beijing adalah kota terbuka yang memberikan kebebasan penuh bagi warganya untuk berpakaian, tentunya sepanjang dalam batas-batas kesopanan. Semua warga bebas mengenakan pakaian apa pun, bebas sebebas-bebasnya. Bayangan bahwa masyarakat Tiongkok hanya diperbolehkan mengenakan pakaian tradisional mirip baju koko yang disebut ‘tang zhuang’ atau pakaian mirip safari lengan panjang berwarna biru dengan kantung saku besar dan rok panjang untuk kaum wanita kini tidak ada lagi. Masyarakat di Beijing sudah sangat modis dalam hal berpakaian.
China girl
Mengikuti mode yang berkembang, para wanita muda di Beijing pada umumnya mengenakan celana jins super pendek atau rok pendek yang dipadukan dengan sweater tipis atau kaos dan alas kaki berupa sepatu olah raga ataupun sepatu berhak tinggi serta menenteng tas. Dengan balutan pakaian yang sangat minim tersebut, para wanita muda di Beijing terlihat nyaman dan pada saat yang bersamaan bisa memamerkan kemolekan kaki dan paha mereka yang mulus.
Kebebasan berpakaian ini dimanfaatkan oleh kaum muda di Beijing untuk berpakaian trendi mengikuti mode yang sedang berkembang. Jika kaum wanitanya memilih pakaian tipis dan celana jins pendek ketat atau rok pendek serta menenteng tas bermerk, kaum prianya pun tidak kalah gaya. Umumnya para pria di Beijing memilih mengenakan kaos polo atau olah raga, dengan celana jins selutut plus sepatu olah raga.
Selain gaya berpakaian, kaum muda di Beijing pun sudah tidak malu-malu lagi memperlihatkan kemeseraan mereka terhadap pasangannya di muka publik. Berangkulan dan bergandengan tangan sudah menjadi hal yang biasa, ada pula yang berciuman di tempat terbuka. Sementara untuk mereka yang sudah berkeluarga juga tidak segan menunjukkan kemesraan dengan berpakaian seragam bergaya santai mulai dari bapak, ibu dan anak.
Leave a Reply