Menikmati Kopi di Kedai Tak Kie Menyusuri Jejak Masa Lalu

Berkunjung ke kawasan Pecinan Jakarta kurang lengkap bila tidak mengunjungi kedai kopi legendaris di kawasan tersebut yaitu Kedai Kopi Tak Kie. 

Kedai kopi yang diambil dsri asal kata ‘tak’ yang artinya orang yang bijaksana, sederhana, dan apa adanya, dan kata ‘kie’ sendiri memiliki arti mudah diingat banyak orang. 

Kedai kopi Tak Kie ini sudah berdiri sejak  tahun 1927. Awalnya kedai kopi yang didirikan oleh seorang perantau dari Tiongkok bernama Liong Kwie Tjong ini hanyalah sebuah tempat warung kopi yang berada di kawasan petak 9.

Baca Juga: Banyuwangi Promosi Kopi Lewat Lomba Foto Seputar Kopi

Tiga tahun setelahnya, barulah Kopi Es Tak Kie mulai menempati kedai mungil yang masih digunakan hingga saat ini.

Menariknya, ketika awal berdirinya justru kedai Tak Kie tidak menjual kopi sebagai menu utama melainkan teh pahit dan teh manis. Kopi justru hanya sebagai sajian pendamping dari menu utamanya berupa bubur kacang hijau, aneka roti, kwetiau, dan mie ayam. Namun, kopi justru lebih laris dibanding menu makanan utama yang dijual.

Kini es kopi susu yang dikembangkan oleh generasi ketiga yaitu Ayauw yang merupakan cucu dari Liong Kwie Tjong pada tahun 1976 menjadi menu utama kedai ini.

Baca Juga: Ini Dia Bahaya Minum Kopi dan Merokok Bagi Kesehatan Tubuh

Meski ada penambahan menu berupa es kopi susu, namun bangunan dan interior kedai tidak berubah. Kedai dipertahankan sesuai aslinya tanpa fasilitas AC atau wifi. Buka sejak pagi, kedai ini tutup pukul 2 siang.

Dengan kondisi kedai kopi seperti itu, maka ketika memasuki Kedai kopi Tak Kie kita seperti masuk ke lorong waktu, memundurkan sejenak keberaan kita seolah benar-benar di suasana Jakarta tempo dulu.

Hingga saat ini kedai kopi Tak Kie tidak membuka cabang. Kalaupun hadir di beberapa tempat, sifatnya hanya mengikuti pameran  yang diikuti beberapa kerabat. ***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *