“Negara Tiongkok itu cuma ada di Indonesia, di negara lain namanya China”, begitu bunyi twit dari seorang wartawan sebuah media besar di Indonesia yang biasa menulis tentang masalah-masalah kebijakan luar negeri Tiongkok.
Bisa jadi sang wartawan tersebut hanya sedang bercanda karena di dalam artikel terbarunya dia juga tetap menyebut China dengan Tiongkok (entah kalau dia terpaksa harus menulis kata “Tiongkok” karena mengikuti kebijakan medianya yang patuh dengan Surat Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 12 Tahun 2014 yang memutuskan untuk mencabut Surat Edaran Presidium Kabinet Ampera Nomor SE-06/Pred.Kab/6/1967 tanggal 28 Juni 1967, yang pada pokoknya mengganti penggunaan istilah “Tionghoa/Tiongkok” dengan istilah “Tjina”).
Bunyi twit tersebut kemudian dibenarkan oleh beberapa followernya dan tidak ada yang mencoba memberikan masukan bahwa sebenarnya bukan hanya Indonesia yang menggunakan penyebutan berbeda bagi “China”, tetapi banyak pula negara-negara lainnya yang menggunakan istilah tersendiri sesuai dengan bahasa masing-masing.
Menggunakan jasa baik om Google saya pun kemudian mencoba menelusuri negara-negara mana saja yang menyebut Tiongkok dengan China atau Cina dan negara mana saja yang menggunakan istilah yang berbeda.
Dari hasil penelusuran diketahui bahwa sebagai besar negara yang menyebut China atau Cina adalah negara-negara yang berbahasa Inggris seperti India, Bosnia, Filipina, Malaysia, Singapura, Pakistan, negara-negara di Eropa dan sebagian besar negara Afrika. Selain itu ada Jerman dan negara-negara yang berbahasa Spanyol dan Portugis seperti Spanyol, Portugal dan negara-negara di Amerika Latin.yang menyebut Tiongkok dengan China.
Sementara beberapa negara lain, mempunyai penyebutan yang mirip dimana setelah melalui proses serapan menyebut Tiongkok dengan Kina (negara-negara di Skandinavia), Kiva/Kina (Yunani), Kine (Albania) Hiina (Kroasia), Tsin (Irlandia), Ch’inastan (Armenia), atau Tsiin (Arab).
Uniknya, negara-negara yang berbatasan langsung dengan Tiongkok justru memiliki penyebutan tersendiri seperti Jepang (Chuugoku atau Chugoko), Korea (Jung-gug), Vietnam (Trung Quoc). Semua negara ini memiliki pola penyebutan yang sama dengan Indonesia yaitu mengambil dari kata Zhungguó (negara tengah). Sedangkan negara-negara yang juga berbatatasan dengan dengan Tiongkok dan berbahasa Rusia biasa menyebut Tiongkok dengan Kitaj (Belarus), Kitay (Rusia) dan Khyatad (Mongolia).
Lalu bagaimana dengan penyebutan oleh Tiongkok sendiri? Nama resmi dari Republik Rakyat Tiongkok adalah Zhonghuá Rénmín Gònghéguó. Disini terlihat bahwa meskipun Tiongkok telah mengalami pergantian dinasti berulang kali hingga jaman modern, penyebutan umum yang digunakan adalah Zhongguó dari asal kata zhong (tengah) dan guó (negara/bangsa). Terminologi Zhongguó sendiri sudah muncul sejak lama di buku teks klasik seperti buku sejarah klasik abad ke-6 dan masa sebelum kekaisaran yang digunakan sebagai konsep budaya untuk membedakan suku Huaxia dengan suku barbar. Terminologi tersebut merujuk pada sekelompok negara atau provinsi di wilayah tengah, namun tidak digunakan untuk sebuha nama negara secara keseluruhan hingga abad ke-19.
Dari penelusuran singkat ini kita tahu bahwa bukan hanya Indonesia yang menyebut China dengan Tiongkok. tetapi juga banyak negara lain yang memiliki penyebutan tersendiri. Dan seperti menjawab pertanyaan karikaturis Steve Benson “Do I have to spell it out “Zhong Guo” ? … Jawabannya tidak. Semua tergantung dengan tempat dimana anda berada dan bahasa apa yang digunakan.
Leave a Reply