Seperti kebiasaan tahun-tahun sebelumnya, sesaat setelah pergantian tahun, Presiden Cina Hu Jintao menyampaikan pidato awal tahun yang ditujukan kepada masyarakat Cina di dalam dan luar negeri, serta seluruh masyarakat dunia. Yang menarik, pidato awal tahun 2013 ini adalah pidato yang terakhir dari Hu Jintao yang akan berakhir masa jabatannya dan menyerahkan kekuasaannya pada bulan Maret 2013 kepada Xi Jinping, yang sekarang menjabat sebagai Wakil Presiden.
Sebagai pemimpin negara besar dan selama 10 tahun terakhir sukses menjadikan Cina sebagai negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia, pernyataan Hu Jintao tentu saja sangat dinantikan, bukan hanya oleh masyarakatnya, tetapi juga masyarakat dunia. Masyarakat menantikan kemana Cina mengarahkan kebijakannya dalam setahun mendatang dan apa dampaknya bagi mereka.
‘Cina akan bekerjasama mendorong pertumbuhan ekonomi global di tahun 2013’, demikian pernyataan tahun baru Hu Jintao yang disiarkan stasiun radio dan televisi Cina. ‘Cina akan mendorong upaya-upaya untuk meningkatkan pertumbuhan perekonomian dunia yang kuat, berkesinambungan dan seimbang. Jika selama tahun 2012 Cina telah berhasil melakukan pembangunan ekonomi yang stabil, maka sejalan dengan upaya Cina memusatkan perhatian pada restrukturisasi model pertumbuhan, diharapkan pertumbuhan ekonomi yang stabil juga akan terjadi pada tahun 2013’, demikian ditambahkan Hu Jintao.
‘Sekarang saatnya masyarakat Cina bersatu dibawah kepemimpinan Xi Jinping untuk bekerja membangun masyarakat yang sejahtera’, demikian seru Hu Jintao, tanpa menyebutkan bagaimana Cina akan menyelesaikan transisi kepemimpinannya yang telah berjalan 10 tahun tersebut dan rencana mengelola perekonomian Cina yang ditargetkan tumbuh sebesar 8,1 persen pada tahun 2013.
Permasalahan lain yang disinggung Hu JIntao adalah terkait dengan kebijakan ‘satu negara, dua sistem’ yang diterapkan di Hong Kong dan Makau, Hu JIntao mengatakan bahwa Cina akan tetap berpegang pada kebijakan ‘satu negara, dua sistem’, dengan pemberian otonomi yang sangat luas. Sementara terkait Taiwan, Cina akan mendorong hubungan pembangunan damai Cina daratan-Taiwan, yang menguntungkan bagi masyarakat senegara (compatriot) di kedua sisi Selat Taiwan dan menjaga kepentingan dasar bangsa Cina.
Dalam kaitannya dengan kerjasama internasional, Hu Jintao mengemukakan bahwa masyarakat Cina akah teguh mendorong perdamaian dan pembangunan dunia. melanjutkan kerjasama persahabatan dengan bangsa-bangsa lain atas dasar prinsip hidup berdampingan dan mendorong upaya penyelesaian masalah internasional secara damai.
‘Cina akan bekerja keras untuk memfasilitasi pertumbuhan ekonomi dunia yang kuat, berkesinambungan dan seimbang dan memainkan perannya dengan penuh tanggung jawab sebagai negara besar’
‘Saya yakin bahwa sepanjang kita mengikuti keinginan masyarakat dari berbagai bangsa, dan sejalan dengan kecenderungan pembangunan dunia, kita pasti akan dapat memajukan perdamaian dan pembangunan dunia, dan membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di berbagai negara’, demikian penutup pidato tahun baru Hu Jintao.
Pernyataan awal tahun baru 2013 dari Hu Jintao tersebut di atas memperlihatkan optimisme dan sinyal kuat dari para pemimpin Cina mengenai akan pulihnya perekonomian Cina setelah sekitar dua tahun terakhir melemah. Pemulihan ekonomi ini tentu saja akan memuluskan transisi kekuasaan dari Hu JIntao ke Xi Jinping di tengah mencuatnya isu korupsi dan kesenjangan pendapatan yang semakin melebar.
Adapun dalam menanggapi isu korupsi dan kesenjangan pendapatan, segera setelah terpilih sebagai Sekretaris Jenderal Partai Komunis Cina menggantikan Hu Jintao, Xi Jinping sendiri langsung mengeluarkan pernyataan untuk memerangi korupsi dan menyerukan untuk menghapuskan berbagai acara yang mewah, mengurangi biaya resepsi dan hidup lebih sederhana. Suatu pernyataan yang bukan sekedar untuk merebut kembali simpati masyarakat, tetapi pernyataan yang juga kemudian diikuti dengan serangkaian upaya terpadu, misalnya memotong jalur birokrasi dan protokoler yang berkepanjangan.
Leave a Reply