Setelah beberapa kali tertunda, karena warung tutup atau sajian sayur gabus pucung habis, akhirnya pada Minggu 23 Oktober 2016 saya berkesempatan merasakan kenikmatan kuliner sayur gabus pucung di Warung Pucung Jalan Pekayon No. 55 Pekayon Jaya, Bekasi. Sesuai namanya, menu andalan di warung ini adalah sayur ikan gabus pucung, salah satu kuliner kesohor khas Betawi yzng menggunakan buah pucung atau kluwek yang berwarna hitam (bahan yang dikenal sebagai bumbu rawon). Selain sayur gabus pucung, tentu saja ada menu lainnya yang dijual di warung ini seperti gorengan ikan sambal, tahu, tempe, petai rebus dan lalapan lainnya.
Ikan gabus merupakan ikan yang biasa ditemukan di air tawar ikan gabus yang sangat lezat bila dijadikan sajian kuliner. Ikan gabus pucung ini merupakan kuliner sederhana dengan citarasa yang tinggi dan enak digoyang di lidah.
Ketika saya tiba, warung terlihat tidak terlalu ramai. Tanpa menunggu lama saya langsung memesan seporsi sayur gabus pucung.
“gabusnya mau bagian kepala atau badan pak?”, tanya mbak penjaga warung
“kepala saja”, jawab saya sambil melongok ke dandang tempat sayur gabus pucung dihangatkan. Terlihat potongan kepala dan badan ikan gabus dalam kuah coklat kehitaman yang mengepul. Wangi aroma sayur gabus pucung langsung membangkitkan selera saat asapnya mengepul.
Seonggok kepala ikan gabung berukuran besar pun kemudian ditempatkan di atas mangkok, diiikuti siraman kuah yang memenuhi tiga perempat mangkuk. Sepintas tampilan kepala ikan gabus yang terendam kuah coklat kehitaman menyerupai kepala monster yang sedang menongolkan kepalanya di air.
Untuk melengkapi hidangan utama berupa sayur gabus pucung dan sepiring nasi, saya kemudian mengambil pepes tahu, dan lalapan ketimun, terung bundar hijau dan petai rebus serta sambal. Untuk minumannya saya memilih segelas teh hangat.
Setelah semua hidangan lengkap di meja, saya pun segera menyeruput kuah gabus berbumbu bawang merah, bawang putih, daun salam, sereh, rempah-rempah, asam, dan pucung (kluwak). Kesegarannya yang mirip rawon langsung terasa. Bedanya hanya dirasa daguing yang digunakan. Kalau rawon menggunakan daging sapi, maka gabus pucung menggunakan daging ikan gabus.
Tekstur daging ikan gabus terasa lembut, tidak kalah dengan daging ikan lele. Kegurihannya langsung terasa saat potongan daging ikan bergoyang di lidah. Dengan tulang kepala yang lunak mirip tulang ikan presto, mulut kita serasa dimanjakan tanpa khawatir tersedak tulang.
Dengan kenikmatan dan citarasa yang luar biasa serta harga seporsi sayur ikan gabus pucung yang tidak terlalu mahal, seporsi Rp. 50 ribu, tidak heran jika menu sayur gabus pucung menjadi pilihan favorit pengunjung yang ingin merasakan kenikmatan kuliner khas Betawi di Bekasi.
Jika terlambat, jangan harap kita kebagian sayur ikan gaubus pucung. Hal ini bisa terjadi karena pemilik Warung Pucung hanya memasak sayur gabus pucung secara terbatas setiap harinya. Di akhir pekan misalnya, karena keterbatasan persediaan ikan gabus yang diimpor dari Sumatera, pemilik warung pucung hanya memasak 30 kg. Jadi cobalah datang agak siangan dikit ke Warung Pucung di Pekayon jika tidak ingin kehabisan. Atau anda ingin memasak sendiri sayur ikan gabus pucung? Gampang kok, sekarang di internet dapat dengan mudah dijumpai resep sayur gabus pucung yang maknyus. Tinggal googling dengan kata kunci “gabus pucung” maka sederet resep memasaknya pun muncul.
Leave a Reply