Banyak dari kita yang tentunya mengenal ritsleting
atau dalam bahasa keseharian lebih sering disebut dengan resleting atau
seleretan. Resleting adalah sebuah alat yang digunakan untuk menyambungkan dua
sisi bahan, umumnya kain atau kulit, dengan puluhan atau ratusan gigi dari logam
atau plastik.
“Ritsleting” yang digunakan
dalam bahasa Indonesia merupakan kata yang diserap dari bahasa Belanda
ritssluiting dan baru “dibakukan” sebagai kosakata bahasa Indonesia
pada KBBI IV (Pusat Bahasa, 2008, hlm. 1178). Itu sebabnya kata ini tidak
ditemukan pada KBBI Daring yang datanya bersumber dari KBBI III.
Jika pada awalnya ritsleting berbentuk
sederhana saja dan monoton, maka seiring dengan perkembangan industri fashion
maka bentuk dan warnanya bisa beragam. Bentuk disesuaikan dengan material yang
ingin disambungkan. Warnanya pun tidak terbatas pada warna logam besi yang
umumnya keperakan, tapi sudah beragam seperti warna pelangi.
Perubahan bentuk dan warna ritsleting
memperlihatkan bahwa benda ini sangat fleksibel dimana bentuk dan warnanya bisa
dimodifikasi oleh penggunanya sesuai kebutuhan. Ritsleting sekarang bentuknya cantik-cantik
sehingga bisa dijadikan obyek pemotretan yang menarik.
Namun demikian ada satu hal yang patut
digarisbawahi yaitu kesetiaannya terhadap fungsinya untuk mempersatukan dua
sisi bahan. Ritsleting setia mempersatukan, begitu kira-kira taglinenya.
Ritsleting setia mempersatukan dua sisi
bahan, bahkan di tempat yang strategis, mlsalya di atas bagian depan sebuah celana.
Di tempat tersebut ritsleting dengan setia mempersatukan dua sisi bahan celana,
sehinggi penggunanya tidak merasa malu saat mengenakannya.
Coba bayangkan apabila ritsleting
tiba-tiba berganti fungsi dari mempersatukan menjadi memisahkan, maka bisa jadi
isi di balik celana yang mestinya rahasia akan terumbar dan dilihat orang lain.
“Pak garasinya terbuka tuh,” begitu celetukan
yang sering kita dengar ketika ritsleting tidak menjalankan fungsinya dengan
baik.
Tanpa dijelaskan lebih lanjut, si pemakai
celana akan paham bahwa yang dimaksud adalah ritsletingnya terbuka atau melorot.
Apabila didiamkan, maka bagian yang mestinya tersembunyi akan tampak. Karenanya
pemakainya merasa perlu untuk segera mengembalikan tugas dan fungsi ritsleting
untuk mempersatukan.
Karenanya seperti kata pepatah “Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh,” maka gunakan ritsleting sebagaimana mestinya. Ritsleting untuk mempersatukan dan menutup bagian-bagian yang dipandang tidak harus dilihat atau mengamankan sesuatu benda agar tidak terjatuh.
Bekasi, 7 Februari 2021
Leave a Reply