Di dalam badan yang sehat terdapat jiwa yang sehat, begitu nasihat bijak yang sering kita dengar. Untuk menjaga kesehatan, banyak cara bisa dilakukan salah satunya melalui kegiatan sepeda gembira (fun bike) menyusuri jalanan kota seperti yang dilakukan Kedutaan Besar RI (KBRI) di Beijing dengan menggelar “Indonesia Autum Fun Bike Beijing 2011” pada hari Minggu, 16 Oktober 2011.
Kegiatan yang digelar untuk pertama kalinya sejak 16 tahun lalu, selain untuk menyalurkan hobi bersepeda dan menjaga kesehatan, juga menjadi sarana untuk mengakrabkan warga Indonesia dan mengenali Beijing dari sadel sepeda. Dipilihnya kegiatan bersepeda tidak terlepas dari kegunannya yang multi fungsi dalam menjaga kesehatan tubuh, jiwa dan pikiran. Selain itu, sepeda merupakan sarana transportasi yang banyak digemari masyarakat karena ramah lingkungan, nyaman dan ekonomis.
Dengan bersepeda, para peserta bisa berolahraga dengan menyusuri jalan raya dan melihat tempat menarik sepanjang perjalanan dan memotretnya. Melalui kegiatan bersepeda juga bisa dilakukan promosi berjalan untuk mengenalkan Indonesia, terutama melalui interaksi dengan masyarakat selama perjalanan.
Sekitar 80 orang warga Indonesia yang tinggal di Beijing turut serta mengikuti kegiatan sepeda bersama menempuh jarak 50 km pergi pulang dari depan kantor KBRI menuju Istana Musim Panas (Summer Palace). Kegiatan dipandu oleh organisasi bersepeda di Beijing “Bike Beijing” yang sudah terbiasa mengorganisir wisata sepeda di Beijing.
Matahari terlihat memancarkan sinarnya dengan ramah dengan suhu udara yang sangat nyaman. Cuaca yang cerah ceriah tersebut disambut suka cita para peserta sepeda gembira. Hal ini mengingat bahwa dalam beberapa hari terakhir suhu udara di Beijing cukup dingin dan angin berhembus kencang serta diselingi hujan di pagi hari. Saat saya dan keluarga tiba tiba di halaman kantor KBRi, terlihat banyak peserta yang sudah berdatangan lengkap dengan sepedanya masing-masing. Tampak sudah hadir Bapak Imron Cotan, Duta Besar RI untuk RRT dan Mongolia, beserta para staf KBRI dan keluarga.
Setelah mendaftarkan diri ke panitia penyelenggara dan memperoleh seragam, saya dan putra bungsu saya pun segera berganti kostum. Selanjutnya kami memilih dua buah sepeda sewaan yang sudah disiapkan. Sepeda sewaan yang disiapkan adalah sepeda tipe “city bike” bergigi tunggal seperti yang banyak digunakan di Indonesia.
Sesuai jadwal, tepat pukul 09.00 para peserta diberangkatkan dari halaman kantor KBRI menuju Summer Palace dengan dipimpin oleh Bapak Duta Besar Imron Cotan. Jalan pertama yang disusuri adalah jalan raya di depan KBRI yaitu Dongzhimenwai Taijie sepanjang hampir 1 km. Secara berombongan para peserta memadati jalur khusus sepeda yang memang terdapat di setip jalan raya di Beijing. Diperkirakan waktu tempuh dari KBRI ke Summer Palace adalah sekitar 2,5 jam.
Setelah melewati Donzhinmenwai Taijie, rombongan berbelok ke kanan hingga akhirnya tiba di ujung jalan tol Ring Road 2 dimana di sisi kananya terdapat Yonghe Temple, sebuah candi yang juga dikenal dengan Lama Temple dan mulai dibangun tahun 1694 pada masa pemerintahan Dinasti Qing. Kawasan candi ini terlihat ramai oleh wisatawan asing dan domestik serta anggota masyarakat yang akan berdoa. Di sepanjang jalan tampak para penjual perlengkapan ibadah dan pernak-pernik lainnya. Mengingat padatnya lalu lintas, para peserta pun dituntut untuk ekstra hati-hati agar jangan saling bersenggolan antar peserta ataupun pesepeda lainnya.
Setelah menempuh perjalan sekitar 1 jam, rombongan tiba di kawasan komplek olimpiade tempat diselenggarakannya Olimpiade Beijing 2008. Dari kejauhan tampak gapura komplek olimpiade dan beberapa bangunan tempat berbagai kegiatan olah raga dilakukan. Sebagian anggota masyarakat tampak sedang berolah raga di sebuah tamanb yang luas dan asri. Di kawasan ini para peserta berhenti sejenak untuk minum atau ke toilet umum yang cukup bersih.
Usai beristisahat sejenak, perjalanan dilanjutkan dengan menyusuri sebagian jalan tol di Ring Road 3 dan 4. Sesuai namanya, jalan tol tersebut memiliki beberapa jalur yang cukup luas di setiap sisinya. Dan yang mengasyikan, di jalanan tol ini pun terdapat sebuah jalur khusus untuk para pesepeda. Pada bagian ini perjalanan sempat terhambat sejenak karena ketika menyusuri salah satu jalan raya, jalan tersebut ternyata tengah digunakan untuk lomba marathon yang diikuti ribuan peserta. Untuk itu para peserta sepeda gembira mesti bersabar menanti para pelari marathon melintas.
Melebihi waktu yang diperkirakan, para peserta sepeda gembira akhirnya tiba di tempat tujuan yaitu salah satu taman di kawasan Summer Palace. Diperlukan waktu lebih dari 3 jam untuk tiba di tempat tersebut. Setelah seluruh peserta tiba, acara dilanjutkan dengan makan siang bersama. Tanpa menunggu lama, masakan Indonesia yang disiapkan panitia segera disantap. Setelah dipandang cukup beristirahat dan lapar serta dahaga hilang, perjalanan etape kedua pun dimulai kembali dengan menempuh rute sebaliknya, Summer Palace-KBRI. Namun sebelumnya dilakukan acara berfoto bersama di halaman taman.
Berbeda dengan saat keberangkatan dimana seluruh peserta menggenjot sepedanya ke tempat tujuan, maka pada etape kedua ini, peserta yang kelelahan dan tidak kuat lagi untuk menggenjot sepedanya bisa dapat menitipkan sepedanya di truk yang sudah disiapkan dan bisa kembali ke KBRI menumpang kendaraan panitia. Sementara peserta yang masih kuat menggenjot sepeda dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu group cepat dan group yang lebih lambat. Sekitar 25 orang memilih untuk masuk ke group cepat, dan sekitar 20 orang masuk group lambat. Saya sendiri memilih untuk masuk group cepat dengan pertimbangan kalaupun nanti tertinggal oleh group, masih bisa imenyesuaikan dengan group yang dibelakangnya. Beda jika saya ikut group lambat, jika tertinggal akan sulit untuk sampai ke tujuan dengan lancar karena saya belum hapal jalan-jalan di Beijing.
Sekitar pukul 13.00 rombongan group cepat, termasuk didalamnya Bapak Duta Besar Imron Cotan, pun meluncur kembali menyusuri jalan-jalan di Beijing. Berbeda dengan saat berangkat, perjalanan kembali benar-benar lancar. Hanya diperlukan waktu sekitar 2 jam untuk menempuh jarak 25 km dari Summer Palace ke kantor KBRI.
“Wah jalan baliknya seru yah, seperti ikutan Tour de France. Para peserta saling adu cepat menjelang finish” lapor putra bungsu saya yang kebetulan berada di bagian depan group cepat.
“Oh gitu ya, ayah sich karena terhalang lampu merah dan nafas ngos-ngosan, tercecer dari group cepat dan tiba lebih dari setengah jam kemudian”
Alhamdullilah kegiatan berjalan seru dan sukses. Para peserta terlihat tetap bersemangat dan penuh kegembiraan hingga akhir kegiatan, meski setelahnya pasti merasakan pegal-pegal , khususnya bagi mereka yang jarang berolah raga rutin seperti saya. Bersepeda sepanjang 50 km pergi pulang bukan hal yang mudah. Kedua kaki, khususnya di bagian paha, terasa kaku dan pegal luar biasa.
Terima kasih untuk Panitia “Indonesia Autum Fun Bike Beijing 2011”. Saya berharap ini bukan kegiatan pertama dan terakhir. Jika memungkinan, kegiatan-kegiatan berikutnya bisa diselenggarakan dengan tujuan dan rute yang berbeda serta pemandangan yang lebih menarik.
mantttaaaf……!
sembari jadi duta negara ya mas, Indonesia negeri yang damai,riuh nan sentosa…..
bener pak heru, naik sepeda nga perlu yg bagus dan ber -merk, yg penting napas dan dengkul.
mari kita membiasakan diri dengan sepeda…agar sehat…hemat energy…go green…tambah temen.
salam gowes…
http://www.cikarangbarucycling.com
Dijamin setelah bertugas di beijing, pak aris jauh…jauh lebih sehat dan bugar nih.