Berbeda dengan kegiatan lebaran haji tahun 1434 H (2013) dimana saya dan istri menjalankan rangkaian ibadah haji di tanah suci Mekkah, maka pada kegiatan haji tahun ini saya melaksanakan salah satu kegiatan haji dengan melaksanakan sholat Iedul Adha berjamaah di masjid Dongsi, Beijing.
Agak sedikit terlambat, saya tiba di masjid Dongsi sekitar pukul 09.35. Kegiatan sholat Idul Adha sudah dimulai dengan penyampaian khotbah Idul Adha dalam bahasa Mandarin oleh seorang khotib muda yang belakangan saya ketahui bernama Imam Khailullah. Dengan tenang dan suara yang mantab, alumni Beijing Islamic College ini menyampaikan khotbah dari mimbar yang diletakkan agak sedikit ke tengah, sehingga terkesan dikelilingi jamaah. Dengan pasih ia menyampaikan mengenai hikmah idul adha dengan antara lain mengutip ayat-ayat suci Al Quran yang terkait dengan pelaksanaan kurban. Para jamaah yang terdiri dari para orang tua dan anak-anak muda yang sebagian besar berpeci putih terlihat menyimak dengan seksama pesan-pesan yang disampaikan oleh sang khotib.
Usai khotbah selama sekitar 30 menit. Kegiatan dilanjutkan dengan sholat Idul Adha sebanyak dua rakaat yang diawali dengan mengucapkan takbir sebanyak 5 kali pada rakaat pertama. Sementara pada rakaat kedua, pada awal rakaat tidak dilakukan pengucapan takbir selama beberapa kali, pengucapan takbir sebanyak 5 kali baru dilakukan menjelang rukuh. Akibatnya, ada beberapa jamaah yang kecele, termasuk saya yang langsung rukuh setelah imam selesai membacakan surat. Padahal setelah imam selesai membacakan surat, proses selanjutnya adalah mengucapkan takbir sebanyak 5 kali, baru dilanjutkan dengan rukuh.
Usai sholat, kegiatan selanjutnya adalah mendengarkan khotbah kedua dalam bahasa Arab selama sekitar 15 menit. Khotbah kedua dalam bahasa Arab ini tidak disampaikan oleh Imam Khaillulah tetapi oleh khotib lain yang kelihatannya lebih senior. Inti khotbah mirip dengan ceramah yang disampaikan dalam bahasa Mandarin, hanya saja pada khotbah kali ini lebih banyak mengutip ayat-ayat suci Al Quran.
Sekitar pukul 10.30 usai sudah semua kegiatan sholat dan khotbah Idul Adha. Para jamaah dengan tertib meninggalkan tempat sholat. Sebagian besar meninggalkan kompleks masjid dan beberapa jamaah menanti kegiataan pemotongan hewan kurban. Terlihat seekor sapi gemuk ditambatkan di antara bangunan menara masjid.
Diawali dengan doa bersama yang dipimpin Imam Khaillulah, kegiatan penyembelihan hewan dilakukan langsung oleh sang Imam dan dibantu tiga orang yang biasa melakukan pemotongan hewan. Usai pemotongan, daging kurban dibagi-bagikan kepada umat Muslim yang membutuhkan di sekitar masjid.
Leave a Reply