Tag Archives: ASEAN Ministerial Meeting

Blogger dan Kebebasan Berpendapat di ASEAN

Ditengah polemik pernyataannya bahwa media di Indonesia cenderung membuat berita yang memojokkan dan membuat headline berita berdasarkan pesan di BlackBerry Messenger (BBM) dan SMS (Kompas, 11 Juli 2011), dihadapan peserta Pertemuan Tingkat Menteri Luar Negeri  ASEAN ke-44 di Bali (19 Juli 2011), Presiden Soesilo Bambang  Yoedhoyono (SBY) justru memuji pembentukan Komunitas Blogger ASEAN sebagai suatu ide inovatif yang perlu diikuti ide-ide lainnya.

Presiden SBY mengatakan bahwa untuk pertama kalinya sejak 4 dekade lalu, ASEAN dihadapkan pada suatu realitas dimana frekuensi kontak antar anggota masyarakat (people-to-people contact) negara anggota ASEAN justru telah melampaui kontak antar pejabat pemerintah.

Pertemuan ASEAN dan Ketidakpastian Kawasan

Seminggu ke depan sepertinya akan menjadi pekan tersibuk bagi para Menteri Luar Negeri (Menlu) ASEAN, selain dihadapkan pada kegiatan rutin Pertemuan Menlu ASEAN (ASEAN Ministerial Meeting), mereka juga menyelenggarakan pertemuan dengan para Menlu negara mitra wicaranya yaitu Menlu China Yang Jiechi, Menlu Jepang Takeaki Matsumoto dan Menlu Korea Selatan Kim Sung-hwan dalam pertemuan ASEAN Plus Three, 10 Menlu mitra wicara ASEAN seperti Menlu AS Hillary Clinton, Menlu Rusia Sergey Lavrov, Menlu Polandia (mewakili Presidensi Uni Eropa) Radislow Sikorski dalam ASEAN Post Ministerial Conference Plus One dan 17 Menlu non-ASEAN anggota ASEAN Regional Forum (ARF) dalam Pertemuan ARF di Bali, 16-23 Juli 2011.

Sejumlah agenda pertemuan disiapkan dan dibahas mulai tingkat pejabat senior (Senior Official Meeting) hingga tingkat menteri. Permasalahan yang dibahas pun beragam, mulai dari konflik perbatasan, Laut China Selatan (LCS), demokratisasi dan perlindungan HAM, ketahanan pangan, energi, ekonomi dan perdagangan, pembangunan berkelanjutan, penanganan bencana alam, lingkungan hidup, perubahan iklim, terorisme, hingga kejahatan lintas batas. Dari padatnya agenda pertemuan dan banyaknyan isu yang dibahas, pertanyaan yang kemudian mengemuka adalah apakah pertemuan ASEAN tersebut akan mampu menghasilkan sejumlah kesepakatan konkret di tengah perkembangan kawasan yang penuh ketidakpastian?