Tag Archives: ASEAN Secretariat

Apabila Ibukota Pindah, Apakah Jakarta Tetap Ibukota Diplomatik ASEAN?

Menghabiskan dana tidak sedikit dari APBN tahun anggaran 2017-2018 yaitu Rp. 448,77 miliar, gedung baru Sekretariat Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara atau ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) di Jalan Sisingamangaradja No. 70 A, Jakarta Selatan, yang diresmikan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pada tanggal 8 Agustus 2019 terancam mubazir penggunaannya di masa depan. Pasalnya, Pemerintah RI berencana memindahkan ibu kota negara jauh dari Jakarta, kemungkinan ke salah satu provinsi di Pulau Kalimantan.

Dengan berpindahnya ibu kota negara, maka dapat dipastikan semua kegiatan pemerintahan pusat dan layanan publik yang dilakukan berbagai kementerian/lembaga negara pun akan ikut berpindah ke tempat baru.

Bukan hanya kementerian/lembaga pemerintah saja yang berpindah, semua kedutaan besar negara asing di Jakarta pun akan ikut berpindah.

Hal ini terjadi karena aktivitas kedutaan besar hanya dilakukan di ibu kota negara sebagai salah satu simbol pengakuan negara pengirim terhadap negara penerima dan tentu saja guna mempermudah komunikasi dengan pejabat pemerintah pusat di negara penerima.

ASEAN Turn On 44 Years Old

On August 8, 2011, the Association of South East Asian Nations (ASEAN) turns on 44 years old. Established on August 8, 1967 in Bangkok, ASEAN has evolved into a regional organization that has an important role in maintaining development and stability in the region as well as in accelerating region to region and global cooperation.

With the ratification of ASEAN charter on December 15, 2008, ASEAN’s really become a new organization with rules and legal personality. ASEAN codify ASEAN norms, rules and values as well as set a clear target for ASEAN. The challenge is how to formulate rules and regulations to implement the Charter? How to interpret the major concept behind the Charter? In this regard, no wonder if there is ongoing battle of ideas in setting the rules and policies implementation.

Moreover, as mentioned by the President of the Republic of Indonesia Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) in his statement at the opening ceremony of 44th ASEAN Ministerial Meeting in Bali on 19 July 2011, ASEAN now face a reality that the frequency of people to people (p-to-p) contact in the ASEAN member states has surface formal contacts between the government officials. It is showing that peoples have central role in ASEAN.