Tag Archives: Cina

Kembali ke Tionghoa dan Tiongkok

tionghoa gusdurMelalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 12 Tahun 2014 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah mengeluarkan  keputusan yang mencabut Surat Edaran Presidium Kabinet Ampera Nomor SE-06/Pred.Kab/6/1967 tanggal 28 Juni 1967, yang pada pokoknya mengganti penggunaan istilah “Tionghoa/Tiongkok” dengan istilah “Tjina”.

Dalam pertimbangannya disebutkan bahwa penyebutan istilah “Tjina/Cina” dalam surat edaran tersebut telah menimbulkan dampak psikososial-diskriminatif dalam relasi sosial yang dialami warga bangsa Indonesia yang berasal dari keturunan Tionghoa.

Pertimbangan lainnya adalah bahwa pandangan dan perlakuan diskriminatif terhadap seorang, kelompok, komunitas dan/atau ras tertentu, pada dasarnya melanggar nilai, prinsip perlindungan hak asasi manusia. Dan karenanya pula, bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Undang-Undang tentang Hak Asasi Manusia, dan Undang-Undang tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis.

Pidato Tahun Baru Terakhir Hu Jintao

Seperti kebiasaan tahun-tahun sebelumnya, sesaat setelah pergantian tahun, Presiden Cina Hu Jintao menyampaikan pidato awal tahun yang ditujukan kepada masyarakat Cina di dalam dan luar negeri, serta seluruh masyarakat dunia. Yang menarik, pidato awal tahun 2013 ini adalah pidato yang terakhir dari Hu Jintao yang akan berakhir masa jabatannya dan menyerahkan kekuasaannya pada bulan Maret 2013 kepada Xi Jinping, yang sekarang menjabat sebagai Wakil Presiden.

Sebagai pemimpin negara besar dan selama 10 tahun terakhir sukses menjadikan Cina sebagai negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia, pernyataan Hu Jintao tentu saja sangat dinantikan, bukan hanya oleh masyarakatnya, tetapi juga masyarakat dunia. Masyarakat menantikan kemana Cina mengarahkan kebijakannya dalam setahun mendatang dan apa dampaknya bagi mereka.

‘Cina akan bekerjasama mendorong pertumbuhan ekonomi global di tahun 2013’, demikian pernyataan tahun baru Hu Jintao yang disiarkan stasiun radio dan televisi Cina. ‘Cina akan mendorong upaya-upaya untuk meningkatkan pertumbuhan perekonomian dunia yang kuat, berkesinambungan dan seimbang. Jika selama tahun 2012 Cina telah berhasil melakukan pembangunan ekonomi yang stabil, maka sejalan dengan upaya Cina memusatkan perhatian pada restrukturisasi model pertumbuhan, diharapkan pertumbuhan ekonomi yang stabil juga akan terjadi pada tahun 2013’, demikian ditambahkan Hu Jintao.

China, Kiamat dan Harmoni Sosial

Tafsir sebagian orang mengenai almanak Suku Maya yang menyebutkan 21 Desember 2012 sebagai ‘tutup buku’ peradaban dunia ternyata tidak terbukti. Tidak sedikit yang kemudian menjadikannya sebagai lelucon, termasuk pula di China.  Bahkan di sosial media China seperti Weibo, isu lelucon kiamat menjadi top trending topic.

Terlepas bahwa isu kiamat kemudian menjadi bahan olok-olok, namun survei oleh Ipsos-Reuters pada tanggal 6-20 Maret 2012 di 21 negara ternyata memperlihatkan bahwa masyarakat China lah yang paling meyakini bahwa kiamat memang akan terjadi pada akhir Desember 2012 ini. Sekitar 20 persen masyarakat China yakin bahwa kiamat memang akan terjadi. Angka persentase tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan Turki yang menduduki urutan kedua (13 persen) dan AS (12 persen).

Salah satu yang percaya bahwa kiamat akan terjadi pada 21 Desember 2012 adalah Liu Qiuyan, seorang tukang kayu yang tinggal tidak jauh dari Beijing. Terinspirasi pada peristiwa kiamat pada film Hollywood “2012”, Liu Qiyuan membuat kapsul dari fiberglass yang dilengkapi sebuah mesin dan bisa bertahan selama 5 bulan, serta dihargai US$ 50.000 per buah. Konon, rancangannya tersebut selain dipasarkan ke masyarakat, juga ditawarkan ke AL China.

Tahun Baru Cina dan Kuliner

Seperti tahun-tahun sebelumnya, dua hari menjelang tahun baru Cina yang jatuh pada tanggal 3 Februari 2011, kantor kami menerima kiriman dua buah parcel besar berisikan buah dari kedutaan Cina di Jakarta. Parcel pertama berisikan satu dus jeruk mandarin dan parcel kedua berisikan satu dus apel. Tidak membutuhkan waktu lama, kedua dus buah tersebut langsung tandas isinya karena dibagi rata ke seluruh staf.

Kami senang-senang saja menerima kiriman parcel tersebut dan jangan dianggap sebagai gratifikasi. Sudah lazim dalam pergaulan diplomatik untuk saling kirim ucapan selamat menjelang perayaan suatu tahun baru dan biasanya juga disertai dengan parcel yang disesuaikan dengan kondisi setempat. Ketika saya bertugas di Eropa misalnya, sudah menjadi kebiasaan jika menjelang natal dan tahun baru kami mengirimkan kartu ucapan selamat disertai sebotol wine kepada beberapa kolega.