Minggu siang cuaca cerah dan langit biru menyelimuti Nanjing, ibukota Provinsi Jiangsu, di kawasan timur Tiongkok. Berjarak sekitar 1.100 km dari Beijing, Nanjing dicapai selama sekitar 4,5 jam menggunakan kereta cepat. Dengan jumlah penduduk sekitar 10 juta jiwa, Nanjing saat ini merupakan kota kedua terbesar di Tiongkok bagian timur setelah Shanghai. Disamping itu, dengan penduduk muslim sekitar 100 ribu jiwa, Nanjing termasuk salah kota yang memiliki penduduk muslim terbesar di Tiongkok bagian timur.
Besarnya jumlah penduduk Muslim di Nanjing tersebut tidak terlepas dari sejarah perkembangan Islam di kota tersebut yang berlangsung sejak jama Dinasti Tang (618-907). Bahkan pada tahun terakhir masa pemerintahan Dinasti Ming dan awal Dinasti Qing, Nanjing menjadi pusat kebudayaan Islam di Tiongkok dan banyak jenderal kerajaan yang menganut agama Islam.
Didirikan pertama kali di jaman kerajaan Wu pada sekitar tahun 495 SM di delta sungai Yangtze, Nanjing tercatat sebagai salah satu kota tua di Tiongkok. Dan karena letaknya yang strategis di kawasan delta sungai Yangtze, Nanjing kerap dijadikan sebagai salah satu pilihan untuk dijadikan ibukota kerajaan dari beberapa dinasti yang berkuasa di Tiongkok, diantaranya adalah dua kaisar pertama pada masa Dinasti Ming (1368–1644), salah satu era pemerintahan terbesar dalam sejarah umat manusia.