‘Seperti kebanyakan para pekerja keras lainnya, Luo bisa jadi tetap merupakan pahlawan yang tak dikenal‘, Editorial China Daily, 30 Nopember 2012
Masyarakat China tengah berduka dengan kepergian Luo Yang (51 tahun). Chairman dan General Manager Shenyang Aircraft Corp, yang meninggal secara mendadak pada hari Minggu (25 Nopember 2012) karena serangan jantung. Luo meninggal sesaat setelah keberhasilannya memimpin uji coba penerbangan dan pendaratan jet tempur J-15 di atas geladak kapal induk angkatan laut China ‘Liaoning’. Rasa duka diperlihatkan dengan pengibaran bendera setengah tiang di atas geladak kapal induk Liaoning dan kantor Shenyang Aircraft Corp di kota Shenyang. Ucapan bela sungkawa pun datang dari Sekretaris Jenderal Partai Komunis China Xi Jinping yang mengatakan ‘kepergian Luo merupakan kehilangan besar bagi partai dan bangsa’.
Nama Luo Yang mungkin belum banyak dikenal di Indonesia. Tapi di China dan kalangan militer internasional, nama Luo Yang cukup dikenal dan disegani karena dialah yang merancang dan mengembangkan pesawat-pesawat tempur China, salah satunya adalah pesawat jet tempur J-15 yang diberi nama ‘Flying Shark’ dan diklaim China tidak kalah canggihnya dengan jet tempur F-18 milik AS. Meski banyak dikritik sebagai modifikasi jet tempur Rusia Sukhoi SU33, namun keberhasilan penerbangan dan pendaratan jet tempur J-15 memperlihatkan keberhasilan Luo dan timnya untuk menguasai teknologi canggih di bidang penerbangan militer.