Sempat tersasar karena salah alamat, akhirnya saya tiba di masjid Qingdao di Tongan Road No. 562, Distrik Utara Kota Qindao (informasi dari om google menyebutkan bahwa masjid tersebut terletak di Changzhou Road, Distrik Shinan, sekitar 30 menit berkendaraan dari lokasi masjid yang sebenarnya). Dari kejauhan masjid ini tidak terlihat karena terhalang bukit dan pepohonan, tapi begitu mendekati gerbang tampaklah sebuah bangunan megah dengan kubah kuning di atapnya dan 2 buah menara jangkung di setiap sudutnya.
Berbeda dengan beberapa masjid di Tiongkok yang umumnya dibangun dengan arsitektur tradisional Tiongkok dan terletak di tengah pemukiman muslim, maka masjid Qingdao justru dibangun dengan gaya arsitektur modern dan menyerupai bangunan masjid yang ada di Indonesia. Masjid Qingdao dibangun di lereng sebuah bukit yang disebut Laoshan, kawasan baru yang jauh dari pemukiman. Karena letaknya di lereng bukit, tidak heran jika untuk mencapai tempat tersebut, kendaraan yang ditumpangi mesti mendaki dan berputar mengelilingi bagian bukit.
Masjid Qingdao yang diresmikan pada 2006 ini sebenarnya merupakan masjid baru yang dibangun untuk menggantikan masjid lama yang terletak dekat stasiun kereta, yang sudah rata dengan tanah dan menjelma menjadi bangunan apartemen bagi warga setempat. Berdiri di atas tanah seluas sekitar 4.000 meter persegi, bangunan masjid Qingdao memiliki dua lantai yang dipergunakan untuk sholat dan berbagai kegiatan lainnya.