Tag Archives: pemalang

Berburu Jajanan Kampung di Pemalang

Mudik jaman now bukan sekedar silahturahmi dengan orang tua dsn kerabat,  tetapi juga kesempatan menikmati kuliner khas daerah dan suasana yang menyertainya.

Untuk itu, kali ini saya ingin menceritakan pengalaman berburu jajan pasar di Pasar Kalirandu, Petarukan, Pemalang. Target utama perburuan adalah gemblong beras ketan.

“Enak banget gemblongnya dan lembut” ujar istri saya mencoba memberikan alasan kenapa ingin menyantap gemblong.

Pasar masih terlihat sepi saat kami tiba di pasar sekitat pukul 6 pagi. Baru beberapa pedagang yang terlihat tengah menggelar dan menata dagangannya. Mungkin karena suasana lebaran sehingga belum banyak pedagang yang beraktivitas normal.

Mencicipi Kopi Pemalang

Apa yang anda lakukan saat mudik kemarin? Tentu saja berlebaran dan bersilahturahhmi dengan sanak saudara di kampung halaman kan? Nah disamping melakukan aktivitas tersebut, hal yang saya lakukan saat mudik kemarin adalah berkunjung ke perkebunan kopi rakyat di Kabupaten Pemalang.  Banyak orang tidak mengetahui bahwa Pemalang ternyata juga menghasilkan kopi. Padahal, percaya atau tidak, produk kopi Pemalang, memiliki citarasa yang khas dan tidak kalah dengan citarasa kopi asal daerah lain di Indonesia.

Dibandingkan produk kopi Aceh, Toraja atau Mandailing, produk kopi asal Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah memang kalah tenar. Keberadaan tanaman kopi di Kabupaten Pemalang yang dikelola intensif oleh warga memang belum dikenal luas. Tanaman kopi dibudidayakan warga di desa-desa seperti Gambuhan, Penakir, Jurangmangu, Batursari dan Gunungsari yang tinggal di lereng Gunung Slamet yang berketinggian di atas 900 mdpl. Di pedesaan tersebut jumlah areal tanaman kopi milik warga diperkirakan mendekati 1.000 hektar.

Sensasi Grombyang Pemalang

Bagi para pemudik yang melintas jalur Utara, Kabupaten Pemalang tentulah bukan suatu daerah yang asing.  Terletak di antara Tegal dan Pekalongan,  Kabupaten Pemalang menjadi daerah yang wajib dilewati pemudik ke Semarang dan sekitarnya. Dan melewati Pemalang sepertinya terasa kurang pas jika tidak merasakan sensasi goyangan khas Pemalang lewat sajian kuliner bernama Grombyang.

Dari namanya, kuliner Grombyang terdengar unik. Nama tersebut diambil dari bahasa Jawa “grombyang-grombyang” yang berarti bergoyang-goyang, hal ini merujuk pada penyajian kuliner tersebut dimana kuahnya yang melimpah terlihat bergoyang-goyang saat disajikan. Sama seperti namanya, komposisi  kuliner Grombyang juga unik karena menggunakan bahan baku utama berupa daging kerbau tulang muda yang dipotong tipis-tipis.