Hajatan pesta demokrasi 2014 dimulai dari luar negeri. Dan Beijing menjadi salah satu kota pertama di luar negeri yang menggelar pemilihan umum (pemilu) pada tanggal 30 Maret 2014, lebih cepat 10 hari dari pemilu di Indonesia yang digelar tanggal 9 April 2014. Berikut reportase pelaksanaan pemilu di Beijing. Sengaja saya membuatnya dengan bahasa yang lebih renyah biar tidak terkesan sebagai sebuah press release :)
“Waduh, tadi gue mesti bangun pagi-pagi biar gak kesiangan tiba di KBRI. Elo tau sendiri kan, libur-libur begini paling males bangun pagi. Enakan juga tarik selimut lagi daripada mesti ke KBRI naik kereta subway”, ujar seorang mahasiswi berambut sebahu ke rekannya saat berbincang-bincang sambil menyantap mi bakso
“Kalau gue sich gak masalah bangun pagi. Tapi gue gak bisa langsung ke KBRI untuk mencoblos karena mesti ke gereja. Dari gereja baru dech ke KBRI. Gak apa-apa agak kesiangan, yang penting gak terlambat dan bisa memberikan suara di TPS (Tempat Pemungutan Suara)”, timpal rekan si mahasiswi tersebut.
“ehm kalau gue sich, selain alasan susah bangun pagi, awalnya gue emang males untuk milih. Gue masih bingung untuk milih siapa. Makanya gue datang sekitar setengah jam sebelum TPS tutup”, begitu komentar yang saya dengar dari seorang mahasiswi n berjaket merah yang datang sore hari menjelang TPS tutup.