Melanjutkan kebiasaan yang sudah dilakukannya sejak menjadi pemimpin tertinggi di Tiongkok, Presiden Xi Jinping kembali melakukan aksi blusukan di saat pergantian tahun baru lunar atau Imlek. Berbeda dengan blusukan tahun-tahun sebelumnya yang dilakukan di seputaran Beijing dan bertemu antara lain dengan para buruh bangunan, polisi, petugas pemadam kebakaran dan sopir taksi, maka blusukan tahun 2015 ini dilakukan di Provinsi Shaanxi, sebuah provinsi yang terletak di sebelah barat daya Tiongkok dari tanggal 13 Februari 2015 tepatnya di desa Liangjiahe, Wen’anyi Township , Yanchuan County, Yan’an.
Blusukan ke desa Liangjihe boleh dikatakan bukan sekedar blusukan biasa tetapi sekaligus mudik alias pulang kampung. Meski dilahirkan di Beijing dari keluarga veteran Partai Komunis Tiongkok (PKT) Xi Zhongzhun, Xi Jinping pernah menghabiskan waktu selama 7 tahun di desa Liangjihe. Ketika itu, sekitar 47 tahun lalu (1968), Xi Jinping muda (15 tahun) datang dan menetap di Liangjihe selama 7 tahun sebagai bagian dari kelompok pemuda yang dikirim Ketua PKT Mao Zedong untuk merasakan kehidupan buruh pedesaan.
Selama 7 tahun di desa Liangjihe, Xi Jingping tinggal di gua di perbukitan yang biasa ditempati warga desa, tidur di atas kang (tempat tidur tradisional yang terbuat dari tumpukan batu bata dan tanah liat), bertahan dari gigitan kutu, membersihkan pupuk kandang, membangun bendungan dan memperbaiki jalan. Di desa Liangjihe ini pula Xi Jinping mendaftar dan bergabung sebagai anggota PKT.