We are the champions – my friends
And we’ll keep on fighting – till the end –
We are the champions –
We are the champions
No time for losers
‘Cause we are the champions
Refrain tembang dari group music Queen yang berjudul “We are the Champion” ini terasa pas untuk menggambarkan kejayaan Manchester United (MU) dibawah tangan dingin manajer dan pelatih Sir Alex Ferguson (SAF).
Sejak SAF menangani MU pada akhir tahun 1986, klub yang berjulukan Setan Merah ini telah berhasil menjadi salah satu klub berprestasi dengan raihan gelar juara yang fantastis antara lain 13 kali Juara Liga Primer Inggris, 2 kali Juara Piala Champion, sekali Juara Piala Interkontinental antar klub dunia, sekali Juara Dunia antar Klub FIFA, 5 kali Juara Piala FA, 3 kali Juara Piala Carling, 7 kali Juara Piala Charity Shield, sekali Juara Piala Winner UEFA. Kalau dihitung-hitung, hampir setiap tahun MU meraih gelar juara dibawah SAF.
Semua pencapaian di atas tentu saja diraih bukan tanpa usaha dan kerja keras. Berbeda dengan pelatih di klub-klub sepakbola lainnya, yang dengan dukungan dana tidak terbatas dari pemilik klub, berupaya merebut gelar juara dengan merekrut pemain-pemain handal dan tenar, SAF justru membina pemain-pemain muda dan menjadikannya pemain handal hingga bisa menopang keberhasilan klub.